Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 membuat banyak bisnis terpaksa gulung tikar. Namun ada juga para pebisnis yang masih berupaya untuk berinovasi, baik dari segi produk sampai target pemasaran untuk menyelamatkan bisnisnya.
Seperti halnya dengan yang dilakukan oleh Catur Kurnia Putra, pemilik brand fashion asal Purbalingga, Dzargo. Brand fashion khusus pria yang baru berdiri awal 2020 ini melakukan beberapa perubahan dan penambahan produk sebagai upaya untuk bertahan.
Pria yang baru berusia 19 tahun ini mengubah segmentasi penjualan produknya, dari yang untuk kelas menengah, menjadi kelas menengah ke bawah, namun dengan kualitas yang tidak kalah bagus bahkan sama. Selain itu, dia juga akan segera mengeluarkan produk-produk baru, setelah di awal pendiriannya hanya memproduksi kaos polos dengan berbagai warna.
Baca Juga
Advertisement
"Mulai dari kaos dengan desain, kemeja, jaket, sweater, celana chino, celana jogger, celana cargo, tas, topi, masker sampai sandal casual. Harganya semua terjangkau, tapi bahannya tidak kalah bagus dengan yang merek mahal," terang Catur.
Catur mengatakan, dia sebenarnya sudah mulai merintis usaha miliknya sejak tahun 2019. Dengan modal yang dikumpulkan sendiri sejak SMP, dia mulai memproduksi kaos polos yang masih belum memiliki brand.
Alasan dia memilih kaos polos, karena peminatnya sudah pasti banyak. Terutama untuk warna hitam, putih, marun dan navy. Jangkauan pemasarannya juga makin lama makin luas. Dari yang hanya di Pulau Jawa sampai akhirnya ke hampir seluruh wilayah Indonesia.
"Kalau untuk nama Dzargo sendiri sudah saya pakai sejak SMP, saat saya baru mulai membuka toko online. Awalnya namanya Zargo, karena terdengar keren dan mudah diingat. Tapi ternyata sudah ada yang menggunakan nama itu. Daripada pusing cari nama lagi, saya beri tambahan D di depannya jadi Dzargo," jelas Catur.
Sayangnya, di saat yang bersamaan, pandemi Covid-19 mulai merajalela di Indonesia. Banyak bisnis yang tidak bisa bertahan dan akhirnya gulung tikar. Selama satu tahun terakhir ini, Catur dan timnya berupaya agar Dzargo bisa tetap bertahan meskipun penjualan menurun drastis.
"Syukur Alhamdulillah, dengan perubahan strategi marketing dan target pasar masih bisa bertahan, bahkan akan segera meluncurkan produk-produk baru. Catur mengaku masih optimistis, industri fashion bakal bisa bertahan di situasi pandemi.
Dia berharap, semangat yang dia miliki ini juga bisa dimiliki oleh para pebisnis lain, terutama para anak muda. Dia juga berpesan, agar bagaimanapun juga, meskipun berada di saat yang sulit, jangan sampai mengorbankan kualitas produk.
"Kami bahkan memberikan garansi jika ada produk yang kurang sesuai atau salah dengan cepat dan anti ribet," tuturnya. Catur menambahkan, dia juga sangat terbuka dengan masukan dari pelanggan mereka. Dengan masukan yang baik, menurutnya bisa membantu mereka untuk terus memberikan produk dan pelayanan terbaik.
Para pelanggan bisa menghubungi atau memesan langsung lewat instagram dzargoid atau marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak dan Lazada dengan nama Dzargo Official Store. "Visi kami adalah menjadi fashion brand pria nomor 1 di Indonesia," pungkasnya.