Liputan6.com, Dodoma - Presiden Tanzania John Magufuli menuai kontroversi karena menolak lockdown. Akan tetapi dia juga menyebar meragukan tentang vaksin COVID-19.
Penolakan lockdown dan vaksin itu diungkap Presiden Magufuli pada Rabu (27/1) waktu setempat. Ia turut menuduh warga Tanzania dari luar negeri membawa virus.
Baca Juga
Advertisement
Magufuli berkata warga Tanzania yang divaksinasi di luar negeri membawa pulang varian baru. Solusi yang ditawarkan adalah perdoa dan menghirup uang agar mendapat perlindungan.
Terkait vaksin COVID-19, Presiden Tanzania percaya bahwa jika vaksin itu ampuh, maka seharunsya sudah ada vaksin untuk AIDS, tuberkolosis, malaria, dan kanker.
Pada Juni 2020, Presiden Magufuli juga mengklaim berhasil membasmi COVID-19 berkat rahmat Tuhan.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus COVID-19 di Tanzania berjumlah 509. Namun, pemerintah memang tidak melaporkan kasus lagi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Komentar Mematikan
Politisi oposisi di Tanzania mengkritik ucapan Magufuli karena bersifat tidak diplomatis serta mengirim pesan buruk kepada dunia.
Zitto Kabwe, pemimpin oposisi partai Aliansi Perubahan dan Transparansi, berkata ucapan Presiden Magufuli sangatlah berbahaya dan mematikan.
"Afrika sedang kesulitan karena persediaan vaksinasi yang terbatas, dan ini ada presiden negara dengan ekonomi terbesar kedua di Afrika Timur, dan presiden ini berkata vaksinasi bermasalah. Ini sangatlah berbahaya, dan saya benar-benar tidak tahu betapa mematikannya komentar ini dari seorang presiden untuk ke depannya," ujar Kabwe.
Pemerintah Tanzania sudah berhenti melaporkan kasus COVID-19 sejak Mei 2020.
Magufuli berkata melaporkan kasus COVID-19 tidak perlu karena Tuhan melindungi Tanzania.
Advertisement
Tuntutan Aktivis dan Pesan WHO
Aktivis Tanzania telah menuntut agar pemerintah mengungkap kasus COVID-19 di negara mereka.
Salah satunya adalah aktivis Kumbusho Dawson yang menyebut pemerintah tidak mengambil langkah apa-apa. Ia meminta agar pemerintah mengikuti saran dari WHO.
Sementara, direktur regional WHO di Afrika, Dr. Matshidiso Moeti, turut menuntut warga Tanzania agar memperketat langkah pencegahan di masyarakat.
Lewat Twitter, wanita itu menegaskan bahwa vaksin berfungsi baik. WHO juga siap membantu Tanzania.
"Meminta Tanzania untuk memperkuat langkah kebijakan publik seperti memakai masker untuk melawan COVID-19. Sains menunjukan bahwa vaksin berfungsi dan saya mendorong pemerintah untuk menyiapkan kampanye vaksinasi COVID," ujar Dr. Moeti.
Infografis COVID-19:
Advertisement