Update 29 Januari 2021: 101,3 Juta Orang di Dunia Positif COVID-19, Kasus di Inggris Terbesar Keempat

Per Jumat 29 Januari 2021, 101.381.964 orang di dunia terinfeksi COVID-19 dan 55.991.301 pasien sembuh menurut COVID-19 Dashboard by CSSE at Johns Hopkins University.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 29 Jan 2021, 10:00 WIB
Gambar tak bertanggal menggunakan mikroskop elektron pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2, diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. Setelah sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV, virus ini merupakan penyebab dari apa yang disebut penyakit COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Jumat per pukul 08.45 WIB telah mencapai 101.381.964 kasus, dan 55.991.301 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.

Total 2.188.566 orang dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Jumat (29/1/2021).

Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 10.373.606 lalu disusul Brasil sebanyak 7.979.513. 

Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 25.739.405.

Negara Bagian New York mencatat jumlah pasien sembuh COVID-19 terbanyak di AS, yaitu 124.976 orang pulih.

India, Brasil, Inggris dan Rusia sekarang tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi terbesar setelah AS.

India berada di posisi kedua dengan jumlah infeksi Virus Corona COVID-19 terbesar di dunia, sebanyak 10.701.193 kasus. 

Selanjutnya, kasus COVID-19 terbesar ketiga di dunia tercatat di Brasil, sebanyak 9.058.687 infeksi.

Melampaui Rusia, Inggris kini berada di posisi keempat di dunia untuk kasus COVID-19 terbanyak, dengan 3.754.448 infeksi dan 9.349 orang sembuh.

Rusia sekarang berada di posisi kelima untuk kasus terbanyak, tercatat memiliki 3.752.548 infeksi dan 3.194.825 orang sembuh.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Berikut Ini:


2 Kasus Mutasi COVID-19 dari Afrika Selatan Ditemukan di AS

Patung The Fearless Girl yang dipasangi masker terlihat di depan Bursa Efek New York selama pandemi COVID-19 di New York, Amerika Serikat, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins, kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

AS untuk pertama kalinya telah mendeteksi kasus mutasi COVID-19 varian dari Afrika Selatan.

Dilaporkan VOA News, terdapat dua kasus mutasi COVID-19 yang terdeteksi di South Carolina.

Meski varian COVID-19 itu dinilai tidak lebih mematikan, tetapi CDC berkata bahwa data awal menunjunkan varian ini bisa menular lebih cepat ketimbang varian lain.

"Ini kemungkinan lebih menyebar luas," ujar Dr. Krukita Kuppalli, dokter penyakit menular di Medical University of South Carolina di Charleston dalam wawancara CBS.

Namun, otoritas kesehatan South Carolina menerangkan bahwa kasus-kasus baru ini tidak terkait dengan travel.

Mutasi virus merupakan hal yang normal. Sebelumnya, AS juga telah mendeteksi mutasi COVID-19 di California.

Selain itu, lebih dari 50 negara juga telah mendeteksi mutasi dari Inggris atau Brasil.


Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja

Infografis Daripada Jemput Virus Corona, Mendingan Liburan di Rumah Saja. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya