Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno mengajak para pelaku ekonomi kreatif untuk berani inovasi dan adaptasi di tengah pandemi Covid-19.
Dia mengatakan, inovasi dan adaptasi harus dilakukan para pelaku parekraf terus bertahan. Hal itu pula yang dilakukan Niluh Djelantik atau akrab disapa Mbok Niluh, seorang perancang sepatu handmade khas Bali yang sudah mengekspor produknya ke 20 negara.
Advertisement
Saat berkantor di Bali, Sandiaga mengunjungi usaha rumahan Mbok Niluh di kawasan Badung, Bali. Kepada Sandiaga, Mbok Niluh bercerita bagaimana dia harus mengubah strategi bisnisnya.
"Permintaan pelanggan terhadap sepatu menurun drastis selama masa pandemi. Mbok Niluh akhirnya memberanikan diri untuk berinovasi dan beradaptasi sehingga lahirlah produk masker yang kini berhasil membangkitkan kembali usahanya," kata Sandiaga dalam keterangan resminya, Sabtu (30/1/2021).
Sandiaga mengakui, perubahan strategi bisnis seperti yang telah dilakukan Mbok Niluh sulit dilakukan oleh mayoritas pelaku usaha ekonomi kreatif. Karenanya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selaku regulator ingin banyak mendengar berbagai aspirasi dan masukan dari pelaku ekonomi kreatif..
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jadi Penyemangat
"Switching yang Mbok Niluh Sampaikan, mayoritas kawan-kawan kita sulit lakukan. Tinggal dicarikan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, untuk buka jalan. Makanya, kita punya alat kebijakan harus dengar banyak dari pelaku ekonomi kreatif apa yang diperlukan," kata Sandiaga.
Sandiaga berharap, cerita keberhasilan para pelaku ekonomi kreatif bangkit di saat pandemi seperti Mbok Niluh bisa menjadi pemompa semangat bagi para pelaku ekonomi kreatif di tanah air.
"Semoga kisah Mbok Niluh dapat menginspirasi banyak pelaku usaha ekonomi kreatif lainnya untuk tetap semangat mempertahankan lapangan kerjanya dan tidak takut untuk melakukan perubahan," kata Sandiaga
Advertisement