Kredit BRI Tumbuh 14,18 Persen Meski di Tengah Pandemi Covid-19

Pertumbuhan kredit PT Bank BRI (Persero) Tbk tahun 2020 tetap tumbuh ditengah pandemi Covid-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2021, 11:22 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Atau BRI berkomitmen terus memberikan layanan perbankan prima.

Liputan6.com, Jakarta - Kredit PT Bank BRI (Persero) Tbk tahun 2020 tetap tumbuh ditengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan kredit BRI disokong segmen mikto atau segmen kecil dan menengah yang pertumbuhannya tumbuh double digit.

"Pertumbuhan kredit BRI tetap positif meskipun perekonomian nasional tumbuh negatif," kata Direktur Utama PT Bank BRI (Persero) Tbk, Sunarso

Sunarso merincikan, kredit mikro BRI tumbuh 14,18 persen. Kredit kecil dan menengah juga tumbuh 3,88 persen. Lalu kredit konsumber tumbuh 2,26 persen.

Selain itu, komposisi kredit UMKM BRI meningkat signifikan. Bila tahun 2019 porsi kredit UMKM hanya 79 persen, di tahun 2020 naik menjadi 82,13 persen.

"Tahun 2019 porsi kredit UMKM BRI baru 79 persen. Tahun 2020 porsi UMKM telah mencapai 82,13 persen," kata dia.

Atas capaian tersebut, Sunarso mengatakan kredit UMKM ini menjadi salah satu sumber pertumbuhan baru. Sehingga strate yang akan dilakukan BRI tahun ini yakni menaikkelaskan para nasabah dari segmen kredit UMKM, mikro, dan ultra mikro sambil mencari sumber pertumbuhan baru lainnya.

"BRI akan fokus di dua area, pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua,cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


BRI Cetak Laba Rp 18,66 Triliun di 2020

Petugas Bank tengah menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Laba PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tahun 2020 turun Rp 15,57 triliun. Sepanjang tahun 2020, perusahaan membukukkan laba bersih sebesar Rp 18,66 triliun. Capaian ini turun dibandingkan tahun 2019, yang mampu mencetak laba Rp 34,14 triliun.

"Laba BRI RP 18,66 triliun. Memang menurun dibandingkan tahun lalu karena mencadangkan cukup besar," kata Sunarso dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Jumat (29/1).

Selama tahun 2020, kredit BRI tumbuh 3,89 persen menjadi Rp 938,37 triliun dari sebelumnya Rp 903,2 triliun.

Dari sisi Non performing loan (NPL) atau rasio kredit bermasalah, tercatat 2,99 persen. Pencadangan yang dilakukan atau NPL coverage sebesar 237,3 persen.

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan sebesar 9,78 persen menjadi Rp 1.120,1 triliun. Naik dari sebelumnya hanya Rp 1.021,0 triliun.

"DPK BRI mencapai Rp 1.121,1 triliun atau naik sebesar 9,78 persen," kata dia.

Selain itu, untuk pertama kalinya aset BRI tumbuh di atas Rp 1.500 triliun. Tercatat Aset BRI ini tumbuh menjadi Rp 1.511,81 triliun.

"Aset BRI tumbuh untuk pertama kalinya tumbuh di atas Rp 1.500 triliun tepatnya Rp 1.511,81 triliun," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya