Heboh Batu Diduga Meteor Jatuh di Lampung, Peneliti Itera Langsung Bergerak

Batu diduga meteor jatuh di Lampung. Batu jatuh saat ada petir Kamis malam.

oleh Liputan Enam diperbarui 29 Jan 2021, 17:38 WIB
Ilustrasi (Foto: apod.nasa.gov)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah peneliti di bidang studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Institut Teknologi Sumatera (Itera) segera turun ke Dusun 5, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah untuk memastikan kebenaran batu meteor jatuh di desa itu.

"Saat ini belum dapat diketahui sampel tersebut, apakah batu biasa atau batu meteor, kita terjun langsung untuk memastikannya," ujar Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAK) Institut Teknologi Sumatera (Itera), Robiatul Muztaba, Jumat (29/1/2021) dilansir Antara.

Ia mengatakan tim peneliti akan terjun langsung dan melakukan uji laboratorium untuk memastikan unsur yang terkandung dalam batu yang diduga meteor tersebut.

"Kita uji terlebih dahulu di laboratorium, apakah batu tersebut sejenis di bumi atau dari luar angkasa, nanti malam mungkin kita sudah dapat hasilnya secara umum mengenai kebenaran akan unsur dalam batu," katanya.

Menurut dia untuk saat ini juga belum dapat dipastikan mengenai dentuman yang sempat terjadi pada Kamis (28/1) malam.

"Kalau dentuman belum dapat dipastikan, sebab bila hujan meteor seharusnya ada cahaya memanjang, namun untuk siklus hujan meteor puncaknya sudah terjadi pada tanggal 3 hingga 4 Januari. Untuk sampel yang dimiliki warga akan kita teliti terlebih dahulu unsur yang terkandung," katanya.

Hal serupa juga dikatakan oleh Camat Punggur, Priyadi. "Kita telah cek ke lokasi, tepatnya di Kampung Astomulyo Dusun 5 Kecamatan Punggur, Lampung Tengah mengenai batu yang diduga meteor jatuh," ujar Priyadi.

Ia mengatakan diameter batu yang diduga meteor tersebut berkisar 25 centimeter dengan berat 2 kilogram.

"Berdasarkan penuturan warga batu tersebut jatuh saat ada petir pada Kamis malam, namun belum dipastikan apakah benar batu meteor atau bukan dan berkaitan tidak dengan dentuman, yang pasti untuk saat kita mencegah terjadinya kerumunan karena antusias warga cukup tinggi," katanya.

Saksikan Video Ini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya