Liputan6.com, Jakarta - Bolivia melakukan vaksinasi pertama Virus Corona COVID-19 di willayahnya pada Jumat (29/1) waktu setempat.
Seorang perawat menjadi orang pertama di negara itu yang divaksinasi vaksin Sputnik V buatan Rusia, yang masih diuji.
Advertisement
Perawat yang bernama Sandra Rios Villarte (40) mendapat dosis vaksin pertamanya di rumah sakit umum di Santa Cruz.
Setelah Villarte, pemberian suntikan vaksin dilanjutkan untuk puluhan petugas kesehatan lainnya.
"Saya merasa baik, bersemangat ... sedikit gugup, tapi positif," kata Rios, menambahkan dirinya tidak merasakan suntikan itu.
Bolivia pada 27 Januari 2021 menerima 20.000 pertama dari 5,2 juta dosis vaksin Sputnik V yang telah dipesannya dari Rusia.
Negara Amerika Selatan itu juga telah menandatangani kesepakatan dengan Institut Serum India untuk lima juta dosis vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca, yang mengalami masalah dalam memenuhi pesanan karena masalah produksi.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Bolivia Juga akan Terima 5 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca
Selain itu, Bolivia juga akan menerima lima juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca melalui sistem distribusi Covax PBB.
Bolivia telah mencatat lebih dari 210.000 kasus dan lebih dari 10.000 kematian akibat Virus Corona COVID-19, di antara 11,5 juta penduduknya.
Mantan presiden Evo Morales termasuk di antara mereka yang membutuhkan perawatan setelah terinfeksi.
Sementara itu, seperti negara-negara lain di Amerika Selatan, Bolivia kini juga sedang berjuang menangani gelombang epidemi kedua.
Vaksin COVID-19 Sputnik V telah terdaftar di Rusia pada Agustus 2020 - beberapa bulan lebih awal dari pesaing negara-negara Barat, sebelum dimulainya uji klinis Fase 3, yang masih berlangsung.
Suntikan vaksin tersebut juga telah disetujui untuk penggunaan darurat di sejumlah negara.
Advertisement