Singapura Deteksi 25 Kasus Varian Baru COVID-19 dari Inggris

Singapura telah mendeteksi 25 kasus baru mutasi Virus Corona COVID-19 dari Inggris.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Jan 2021, 10:00 WIB
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Singapura - Singapura telah mendeteksi 25 kasus baru varian Virus Corona COVID-19 dari Inggris.

Temuan kasus infeksi baru itu diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) pada Jumat (29/1).

Dalam tanggapan atas pertanyaan yang diajukan Channel News Asia, MOH mengatakan bahwa dari 25 kasus varian B117 per 26 Januari, lima adalah kasus lokal dan 20 lainnya adalah kasus impor dari Eropa.

MOH juga menyebut ada dua kasus impor lain dari Eropa yang telah dites dengan "hasil awaln positif dan kini sedang menunggu hasil konfirmasi".

Varian B117 SARS-CoV-2 adalah salah satu dari beberapa jenis Virus Corona yang bermutasi dan menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia karena dikatakan berpotensi lebih menular.

Diketahui bahwa mutasi baru COVID-19 ini telah menyebar ke 70 negara dan wilayah.

Pada 23 Desember 2020, Singapura melaporkan kasus infeksi COVID-19 jenis B117 pertamanya yang dialami oleh seorang pelajar berusia 17 tahun.

Pelajar tersebut diketahui pulang dari Inggris pada 6 Desember dan telah menjalani pemberitahuan tinggal di rumah di fasilitas khusus. demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (30/1/2021).

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Berikut Ini:


Upaya Deteksi Infeksi Sedini Mungkin

Seorang wanita mengunjungi Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Mutasi lain, yakni varian COVID-19 501Y.V2 dari Afrika Selatan, juga berpotensi lebih mudah menular, dan disebut dapat mempengaruhi keefektifan pengobatan dan vaksin COVID-19 saat ini.

Menurut MOH, sejauh ini tidak ada kasus infeksi terkait 501Y.V2 yang ditemukan di Singapura.

Namun MOH mengatakan pihaknya juga dapat menemukan kasus aktif tambahan "untuk mendeteksi infeksi sedini mungkin ketika ada kasus yang tes awalnya positif untuk varian B117".

"Tidak ada kasus baru yang muncul secara lokal sejauh ini, dan kami berharap upaya kami dapat mencegah kemunculan kasus tersebut juga penularan lebih lanjut," kata MOH.

Ditegaskan juga oleh MOH bahwa "Penting bagi semua orang untuk terus berperan penting dan tetap waspada untuk mengurangi penyebaran COVID-19".

Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional Singapura dilaporkan melakukan pengurutan genom virus untuk semua kasus yang dikonfirmasi. 

Data Johns Hopkins University menunjukkan bahwa Singapura saat ini tercatat memiliki 59.449 kasus dan 29 kematian akibat Virus Corona COVID-19.


Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona

Infografis Meredam Kepanikan Wabah Virus Corona. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya