PDIP Akan Gelar Perayaan Harlah ke-95 NU, Bamusi: Wujud Solidaritas Sesama Wong Cilik

Jika NU merupakan ormas religius nasionalis, maka di sisi lain, PDIP merepresentasikan diri sebagai penerus ideologi nasionalis yang digagas oleh Soekarno.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Jan 2021, 12:47 WIB
Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia dan anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hamka Haq. (Liputan 6 SCTV)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut hari lahir (Harlah) ke-95 Nahdlatul Ulama (NU), PDIP akan menggelar sebuah perayaan khusus sebagai wujud solidaritas sesama wong cilik. Acara akan digelar pada Minggu, 31 Januari 2021. 

Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Hamka Haq mengatakan, perayaan Harlah NU ini rencananya akan digelar PDIP secara virtual dengan tema 'Rumah Nusantara'. 

"Spirit inilah yang akan terus dinyalakan agar negeri ini semakin solid dan jaya pada masa kini dan masa-masa mendatang. Maka peringatan Harlah NU ke-95 ini adalah juga wujud solidaritas dari PDI Perjuangan untuk NU sebagai sesama wong cilik," kata Hamka, dalam keterangan, Sabtu (30/1/2021).

Perayaan tersebut sekaligus untuk merayakan indahnya kebersamaan kaum nasionalis yang direpresentasikan oleh PDIP dan ormas Islam selama ini.

"Dengan demikian, NU sejak dahulu menjadi ormas keagamaan yang nasionalis yang turut memelopori lahirnya NKRI," kata Hamka yang juga Ketua DPP PDIP. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


NU Ormas Religius Nasionalis

Jika NU merupakan ormas religius nasionalis, maka di sisi lain, PDIP merepresentasikan diri sebagai penerus ideologi nasionalis yang digagas oleh Sukarno.

"Tak dapat dipungkiri oleh siapapun, bahwa Bung Karno sebagai pentolan nasionalis adalah juga sebagai pribadi yang amat religius, seorang muslim taat, moderat, dan toleran. Dengan demikian PDI Perjuangan sebagai penerus cita-cita kenegaraan Bung Karno adalah partai nasionalis-religius, yang sangat beririsan dengan jati diri NU yang religius-nasionalis itu," ujar Hamka.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya