BEI Tunda Buka Transaksi Short Selling, Ini Alasannya

Saat ini BEI baru merilis daftar efek yang dapat ditransaksikan dan dijaminkan dalam rangka transaksi marjin untuk periode perdagangan Februari 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Feb 2021, 10:19 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan belum membuka transaksi short selling atau jual kosong sehingga tidak terdapat daftar efek yang dapat ditransaksikan secara short selling.

Hal tersebut juga ditegaskan dalam pengumuman daftar efek yang dapat ditransaksikan dan dijaminkan dalam rangka transaksi marjin Nomor Peng-00030/BEI.POP/01-2021 yang dirilis pada 29 Januari 2021.

"Menegaskan kembali bahwa tidak terdapat daftar efek yang dapat ditransaksikan secara short selling sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian,” demikian dikutip dari pengumuman tersebut, Sabtu (30/1/2021).

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo menuturkan memang belum dibuka untuk transaksi short selling. Pihaknya menunggu hingga kondisi pasar tenang.

"Memang belum. Tunggu market tenang dulu saja,” ujar Laksono saat dihubungi Liputan6.com.

Short selling merupakan transaksi dalam perdagangan saham ketika investor dan trader meminjam dana untuk menjual saham yang belum dimiliki dengan harga tinggi. Harapannya akan membeli pada saat harga saham turun.

Saat ini BEI baru merilis daftar efek yang dapat ditransaksikan dan dijaminkan dalam rangka transaksi marjin untuk periode perdagangan Februari 2021.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak IHSG Sepekan

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selama sepekan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lesu. IHSG turun 7,05 persen pada periode 25-29 Januari 2021.

Tercatat IHSG ditutup ke posisi 5.862,35 pada Jumat, 29 Januari 2021 dari periode pekan lalu 6.307,12. Kapitalisasi pasar saham turun 7,07 persen menjadi Rp 6.829,29 triliun. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (30/1/2021).

Rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan turun 15,33 persen menjadi Rp 17,42 triliun dibandingkan pekan lalu Rp 20,57 triliun.

Rata-rata frekuensi  harian bursa turut berubah 16,61 persen menjadi 1.348.714 kali transaksi dari 1.617.354 kali transaksi sepekan sebelumnya. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian berubah 21,66 persen menjadi 17,73 miliar saham dari 22,63 miliar saham pada pekan lalu.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 921,78 miliar pada Jumat, 29 Januari 2021. Meski demikian, investor asing masih catatkan aksi beli saham sebanyak Rp 10,94 triliun pada 2021.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya