Cerita Akhir Pekan: Ubah Haluan Strategi Bangkitkan Geliat Pariwisata Bali

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tengah meramu dan meninjau beberapa strategi untuk melecutkan kembali pariwisata Bali di tengah pandemi Covid-19.

oleh Putu Elmira diperbarui 31 Jan 2021, 08:30 WIB
Potret Jumat, 1 Januari 2021 di Jalan Legian, Kuta, Bali, kawasan yang biasanya dipadati pelancong sepanjang tahun, kini tampak sepi karena dampak pandemi corona Covid-19. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Denpasar - Kekayaan alam, budaya, dan wisata Pulau Dewata telah termasyur ke kancah dunia. Hingga pandemi Covid-19 melanda, pesona Bali masih tetap sama, namun tidak dengan wajah pariwisatanya yang harus bertahan dan berupaya bangkit di masa krisis.

Sebelum pandemi, wisatawan domestik dan mancanegara beramai-ramai ke Bali untuk menikmati setiap sendi pesonanya. Pemandangan itu berganti saat Covid-19 merebak dengan banyaknya kawasan wisata yang mendadak sepi.

Tak dapat dipungkiri, kunjungan wisatawan mancanegara cukup tinggi ke Bali dan hal itu belum dapat kembali dilihat saat ini mengingat adanya beragam kebijakan dan ditutupnya perbatasan. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali tak tinggal diam akan kondisi krisis ini dan meramu beberapa strategi untuk membangkitkan kembali pariwisata Bali.

"Sebenarnya dari dulu kita tidak membedakan (wisatawan) domestik atau mancanegara, apalagi kalau melihat daya beli wisatawan domestik itu luar biasa tinggi," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati pada Liputan6.com, saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis, 28 Januari 2021.

Cok Ace, begitu ia akrab disapa, melanjutkan, saat ini Bali tak berada dalam kondisi prima dengan banyaknya perbatasan, termasuk Indonesia, yang masih ditutup. Namun, di sisi lain, pihaknya juga melihat minat pelancong dalam negeri sangat tinggi untuk berwisata ke Bali.

"Kenapa tidak ini sekarang digunakan, mereka yang biasanya traveling ke luar, ini bisa kita handle di Bali, saya kira jadi potensi market yang cukup kuat," tambahnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Antisipasi

Wisatawan berkunjung ke Pelataran Agung Pura Lempuyang, Karangasem, Bali, Kamis (7/12). Erupsi Gunung Agung menyebabkan sejumlah destinasi wisata di kawasan Bali Timur mengalami penurunan jumlah wisatawan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Di sisi lain, Cok Ace menyebut, antisipasi pihaknya tetap fokus pada menekan penyebaran Covid-19. "Kalau bisa, pelaku pariwisata di Bali diberikan vaksin melalui Kementerian Pariwisata akan sangat membantu, jadi masyarakat tidak ada kekhawatiran," ungkap Cok Ace.

Saat ditanya soal prediksi pemulihan pariwisata, ia menyebut untuk domestik, pihaknya telah tes kasus pada Desember lalu. "Dengan persyaratan ketat mendadak waktu swab, itu kita sudah bisa mendatangkan satu harinya bisa menyentuh angka 13 ribu, kalau saja sudah 70 persen wisatawan, berarti sudah tujuh ribu wisatawan pada waktu itu," jelasnya.

"Sebenarnya kita belum bicara masalah volume, tapi kita bicarakan bagaimana membangkitkan asa para pelaku wisata. Jangan sampai harapan itu pudar sama sekali," kata Cok Ace.

Ia menjelaskan, saat ini Bali fokus pada dua hal, yakni penanganan Covid-19 dan masalah percepatan, di mana Cok Ace bertugas sebagai ketua percepatan.

"Kalau Covid-19 sudah semakin melandai, percepatan saya lebih gas lagi. Tapi, beberapa minggu terakhir, kebetulan (angka kasus) Covid naik, karena ada tracing di Bali, percepatan direm lagi. Salah satu contoh konkretnya adalah pembatasan aktivitas malam, jadi lebih awal ditutup, ini sudah saya rem lagi," tambahnya.


Free Covid Corridor

Potret Jumat, 1 Januari 2021 di Pantai Kuta, Bali, yang biasanya dipadati pelancong sepanjang tahun, kini tampak sepi karena dampak pandemi corona Covid-19. (Liputan6.com/Putu Elmira)

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali I, Putu Astawa, menyampaikan bahwa Wagub Bali telah mengusulkan Free Covid Corridor (FCC) pada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, yang kini masih dalam kajian. 

"Itu mengambil ilustrasi adanya tenaga kerja Tiongkok yang menuju ke Sulawesi Tenggara yang sebulannya hampir 5.000-an. Kita mencoba meniru pola itu untuk wisatawan di Bali," kata Putu Astawa saat ditemui di kawasan Ubud, Gianyar, Jumat, 29 Januari 2021.

Dilanjutkan Putu, lewat hal itu, nantinya semua ditentukan secara teknis sesuai simulasi yang merupakan bagian dari strategi FCC. Sementara, yang difokuskan pada 2021 ini adalah masih pada wisatawan domestik dengan mengupayakan beberapa hal.

"Kita ingin ada kerja sama, kemudian promosi dan mudah-mudahan ada subsidi. Cuma domestik ciri khasnya linier dengan musim liburan. Kalau tidak liburan, agak susah kita biasanya mendatangkan sehingga pada low season mungkin perlu subsidi voucer," jelasnya.


Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya