Liputan6.com, Jakarta - Terkena imbas pandemi COVID-19, PT Intiland Development Tbk (DILD) mengaku penjualan yang dicapai belum sesuai target yang ditetapkan.
Berada di sektor properti, perusahaan awalnya menargetkan pendapatan mencapai Rp2,5 trilun. Namun, pencapaian yang dihasilkan belum menyentuh setengah target tersebut.
"Jadi selama covid ini penjualan kita turun dari target yang Rp2,5 triliun menjadi sekitar Rp900 (miliar)," kata Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Development Archied Noto Pradono, Sabtu (30/1/2021).
Baca Juga
Advertisement
Dalam penjelasannya, Archied mengaku produk yang berada di high rise atau gedung perkantoran mengalami penurunan cukup besar.
"Karena memang banyak produk kita yang high rase terutama pada perkantoran, penjualan inventori saya rasa drop cukup banyak. Sedangkan untuk landed, saya rasa untuk beberapa proyek di semester kedua berjalan dengan baik," ujar dia.
Tak hanya itu, pada 2021, Archied mengaku ingin menurunkan separuh utang yang dimiliki Intiland. "Utang kita sebenarnya Rp5 triliun, mau kita turunin sampai separuhnya, mungkin di kisaran Rp2,5 triliun sampai Rp3 triliun," tutur dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Gerak Saham DILD
Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 29 Januari 2021, saham DILD naik 4,62 persen ke posisi Rp 204 per saham. Saham DILD dibuka stagnan Rp 195. Saham DILD sempat berada di level tertinggi 206 dan terendah 188. Total frekuensi perdagangan 1.452 kali dengan nilai transaksi Rp 6,5 miliar.
Advertisement