Pingsan Saat Berhubungan Seks, Pria Malawi Meninggal Usai Orgasme Ekstrem

Pria tersebut jatuh pingsan saat sedang berhubungan seks dan meninggal tak lama kemudian akibat orgasme yang berlebihan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 31 Jan 2021, 20:00 WIB
Ilustrasi berhubungan Seks /copyright: unsplash/alexandru acea

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pria di Malawi jatuh pingsan setelah ia berhubungan seks dengan seorang pekerja seks komersial (PSK). Tak lama, ia dilaporkan meninggal dunia karena mengalami "orgasme yang ekstrem."

Pria 35 tahun yang diketahui bernama Charles Majawa itu dilaporkan kehilangan kesadaran usai berhubungan seks dengan seorang wanita di Phalombe, Malawi.

Ketika perempuan tersebut mengetahui kejadian itu, ia segera berdiskusi dengan teman-temannya dan memutuskan melaporkan kasus itu ke polisi.

Petugas dan tenaga kesehatan dari Migowi Health Centre segera memeriksa jenazah dan memastikan penyebab kematiannya pada 18 Agustus 2020 lalu.

Dikutip dari The Sun pada Minggu (31/1/2021), pemeriksaan postmortem menyatakan bahwa penyebab kematiannya adalah orgasme yang berlebihan.

Secara rinci, di sana tercatat bahwa "orgasme berlebihan menyebabkan pembuluh darah di otak pecah."

Pihak kepolisian mengatakan bahwa wanita itu tidak akan dikenakan pertanggungjawaban atas kematian pria tersebut. Selain itu, tidak ada dakwaan terkait meninggalnya Majawa.

Innocent Moses, juru bicara kantor polisi Phalombe mengatakan bahwa Majawa memesan kamar dengan pekerja seks tersebut. Namun, ia pingsan ketika tengah berhubungan intim.

 

 

Load More

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Dampak Berhubungan Seks bagi Tubuh

Ilustrasi hubungan seks. (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Mengutip Daily Star, kejadian itu rupanya dijadikan bahan candaan oleh beberapa warga setempat, usai berita itu tersebar di media sosial dan menjadi viral selama berbulan-bulan. Sementara itu, jenazah Majawa dikembalikan ke kampung halamannya di Matepwe.

Dikutip dari 7News.com.au, US National Library of Medicine di tahun 2016 mengklaim bahwa terlalu banyak seks juga berbahaya bagi kesehatan kardiovaskular.

Di studi tersebut disebutkan bahwa pada pria yang lebih tua, berhubungan seks sepekan sekali atau lebih menggandakan risiko kejadian kardiovaskular. "Sayangnya, kualitas seksual yang baik tidak melindungi risiko kardiovaskular pria," tulis laporan tersebut.

Sementara dalam studi lainnya menunjukkan bahwa berhubungan seks sepekan sekali mampu mengurangi separuh dari risiko kematian dini. Para peneliti menemukan, hubungan intim secara regular terkait dengak lebih rendahnya kematian akibat kanker, sakit jantung, dan penyakit lainnya.

Para peneliti dari Washington University mengatakan, hubungan seks setara dengan olahraga intensitas sedang dan memiliki manfaat kesehatan yang serupa.


Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta

Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya