Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka Harlah ke-95 Nahdlatul Ulama (NU), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut organisasi Islam tersebut sudah kian matang. Secara pemikiran, peran dan juga kontribusinya di tengah masyarakat.
"Semangatnya NU ini lengkap. Motivasi agama dan mempertahankan akidah Aswaja diwujudkan dengan banyaknya pesantren dan lembaga pendidikan berbasis agama. Motivasi ini masih relevan hingga sekarang. NU melahirkan banyak intelektual Muslim di Indonesia," kata Khofifah, Minggu (31/1/2021).
Advertisement
Berangkat dari lahirnya NU, Motivasi membangun nasionalisme diwujudkan dengan komitmen kebangsaan yang kuat.
Pasalnya, lahirnya NU tidak lepas dari rasa kebersamaan untuk melawan penjajah.
Jika dulu komitmen kebangsaan diwujudkan dengan angkat senjata, disampaikan Khofifah bahwa cara itu belum tentu relevan di masa kini. Sebab, bentuk penjajahan sudah berwujud pada digitalisasi, ekonomi, serta upaya merusak idealisme.
"Maka satu cara untuk memerangi adalah menjaga integritas, menguatkan keilmuan, serta meneguhkan persatuan dan kesatuan. Yakni melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pengembangan SDM Penting
Khofifah menuturkan, pengembangan SDM santri sangat penting. Untuk itu ribuan santri NU bisa menjadi pioneer untuk bangkit mengaplikasikan komitmen kebangsaan. Mewujudkan motivasi NU membangun nasionalisme.
"Santri akan menjadi pemimpin masa depan. Bisa jadi, seorang santri kelak akan menjadi kiai. Dia menjadi panutan santrinya. Integritas dan idealisme menjadi modal santri tersebut. Mereka bisa menguatkan komitmen kebangsaan di lingkungan santrinya," kata dia.
Advertisement