Liputan6.com, Naypyidaw - Presiden Myanmar Win Myint ikut ditangkap militer pada Senin (1/2/2021). Aung San Suu Kyi juga sudah dijadikan tahanan rumah.
Menurut laporan AFP, Presiden Win dan Suu Kyi ditahan di ibu kota Naypyidaw. Jaringan komunikasi di kota itu sedang terganggu.
Baca Juga
Advertisement
Rezim Suu Kyi sedang berseteru dengan militer yang tidak terima hasil pemilihan November 2020.
Militer yang kalah pemilu menuding ada kecurangan yang terjadi. Namun, ucapan mereka tidak didukung bukti sehingga ditolak komisi pemilihan.
Jubir partai pemerintah menilai militer sedang melakukan kudeta.
Terakhir kali militer Myanmar melakukan kudeta adalah pada 1988 dalam gerakan 8888. Saat itu, Myanmar mengalami krisis ekonomi dan aparat bertingkah represif.
Pada saat itu, Aung San Suu Kyi tampil sebagai sosok pro-rakyat. Suu Kyi akhirnya berhasil berkuasa pada 2016 sebagai kanselir Myanmar.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Militer dan Kudeta
Juru bicara partai berkuasa National League for Democracy (NLD) menilai kudeta militer sedang terjadi. Suu Kyi ditangkap pada pagi hari.
"Kami dengar mereka ditangkap oleh militer," ujar jubir NDL, Myo Yunt, seperti dilansir AFP, Senin (1/2/2021).
"Dengan situasi yang sekarang kita lihat terjadi, kita harus berasumsi bahwa militer sedang melakukan kudeta," ucapnya.
Advertisement