Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Desember 2020 mencapai 164.000 orang. Di mana sebagian besar masih merupakan wisatawan yang akan mengurus bisnis, tugas, serta misi tertentu, dan bukan untuk berwisata.
“Jumlah wisatawan yang datang pada Desember 2020 naik 13,58 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya, ada pergerakan sedikit. Tapi, jika dibandingkan tahun 2019, terjadi penurunan yang sangat curam yaitu 88,08 persen,” ujarnya, Jakarta, Senin (1/2).
Advertisement
Suhariyanto mencontohkan, terdapat 127 orang wisman yang datang ke Bali pada Desember 2020. Jumlah kunjungan tersebut datang untuk mengikuti konferensi, dan sebagian lainnya adalah tamu dari lembaga internasional. Menurut pintu masuk, 59 persen wisman datang lewat jalan darar, 27 persen lewat laut, dan 14 persen lewat udara.
“Di seluruh bandara terjadi penurunan yang tajam jika kita bandingkan dengan posisi tahun lalu. Begitu juga wisman yang melalui laut dan darat,” katanya.
Suhariyanto menambahkan, pandemi membawa dampak yang luar biasa buruknya terhadap sektor pariwisata dan sektor-sektor pendukungnya. Hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia tapi juga di berbagai negara, yang menjadi tantangan tidak mudah.
“Karena banyak negara yang merupakan pasar utama wisman Indonesia masih memberlakukan pelarangan bepergian atau travel banned ke luar negeri. Bahkan, beberapa negara yg mengalami gelombang kedua pandemi kembali melakukan lockdown,” tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jumlah Wisman ke Indonesia Anjlok 86,31 Persen di November 2020
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada pada November 2020 mencapai 175,31 ribu orang. Anka ini merosot tajam atau turun sebesar 86,31 persen jika dibandingkan November 2019 yang berjumlah 1,28 juta kunjungan.
"Kalau dibandingkan dengan tahu lalu (yoy), di mana tahun 2019 dan 2018 ini masih normal belum ada wabah covid, yoy November 2020 terhadap 2019 ini masih minus 86,31 persen," kata Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS, Setianto di Kantornya, Jakarta, Senin (4/1).
Meski meski mengalami penurunan tajam, jumlah Wisman jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Oktober 2020 justru mengalami peningkatan. Dimana peningkatan terjadi sebesar 13,90 persen.
"Dibandingkan dengan bulan sebelunya mengalami peningkatan 13,90 persen. Di mana di Oktober lalu jumlah kunjungan wisman 153,9 ribu orang. Secara bulanan wisatwaan mancanegara menunjukkan tren positif, cenderung meningkat," kata dia.
Adapun dari jumlah kunjungan turis tersebut masuk melalui pintu udara sebanyak 43,39 ribu kunjungan atau sebesar 25 persen, pintu masuk laut sebanyak 43,34 ribu kunjungan atau 25 persen, dan pintu masuk darat sebanyak 88,58 ribu kunjungan atau sekitar 50 persen.
Sementara jika dilihat dari kenegaraannya kunjungan wisman di November 2020 terbanyak dari Timur Leste yakni 72,9 ribu kunjungan atau 41,6 persen. Sementara itu posisi selanjutnya diikuti oleh Malayasia sebesar 41,6 ribu wisatawan atau 23,7 persen, Tiongkok hanya sekitar 3,7 persen.
Sementara jika dikakumultifkan pergerakan wisman sejak Januari ke Movember 2020 jumlah wisman yang datang ke Indonesia hanya sebesar 3,88 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu berarti jumlah tersebut masih menurun sebesar 73,60 persen.
"Dibandingkan dengan Januari-November 2019 memang masih banyak mengalami penurunan yaitu sebesar 7 3,60 persen," imbuhnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement