Liputan6.com, Yangon - Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myanmar pada Senin (1/2/2021), mengatakan pemimpinnya, Aung San Suu Kyi, meminta rakyat untuk tidak menerima kudeta oleh militer.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya itu, Aung San Suu Kyi juga mendesak mereka untuk melakukan protes, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (1/2/2021).
"Tindakan militer Myanmar adalah tindakan untuk mengembalikan negara di bawah kediktatoran," kata NLD dalam sebuah pernyataan yang memuat nama pemimpin Aung San Suu Kyi.
"Saya mendesak orang-orang untuk tidak menerima ini, untuk menanggapi dan dengan sepenuh hati untuk memprotes kudeta oleh militer."
Simak video pilihan di bawah ini:
Internet Putus
Pekan lalu, aroma kudeta di Myanmar sudah tercium oleh para diplomat negara barat, serta PBB. Mereka telah meminta agar militer menghormati hasil demokrasi.
Menurut laporan AP News, Aung San Suu Kyi sekarang berstatus tahanan rumah. Jaringan internet dan telepon di ibu kota Naypyitaw sudah putus.
Saluran TV Myanmar Visual Television dan Myanmar Visual Radio tidak menyiarkan acara reguler mereka Senin pagi ini.
Tak terima kalah, militer menuduh ada kecurangan, meski tak bisa memberikan bukti. Komisi pemilihan di Myanmar lantas menolak tuduhan militer.
Advertisement