Deretan Penampilan Khas Aung San Suu Kyi, dari Baju Tradisional Myanmar sampai Bunga di Rambut

Aung San Suu Kyi kembali ditangkap militer Myanmar yang berusaha mengkudeta pemerintah yang sah karena tak terima hasil pemilu.

oleh Henry diperbarui 02 Feb 2021, 17:18 WIB
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi (MAX ROSSI / POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa ditahan dalam serangan pagi Senin (1/2/2021), kata juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi atau National League of Democracy (NLD) yang berkuasa. Rezim Suu Kyi sedang berseteru dengan pihak militer yang tidak terima hasil pemilihan November 2020.

Dikutip dari kanal Global Liputan6.com, militer yang kalah pemilu menuding ada kecurangan yang terjadi. Namun, ucapan mereka tidak didukung bukti sehingga ditolak komisi pemilihan.

Jubir partai pemerintah menilai militer sedang melakukan kudeta dan Aung San Suu Kyi ditangkap pada pagi hari.  "Kami dengar mereka ditangkap oleh militer," ujar jubir NDL, Myo Yunt, seperti dilansir AFP, Senin (1/2/2021).

Terakhir kali militer Myanmar mengkudeta pemerintah adalah pada 1988 dalam gerakan 8888. Saat itu, Myanmar mengalami krisis ekonomi dan aparat bertingkah represif.

Aung San Suu Kyi kemudian tampil sebagai sosok pro-rakyat. Ia kemudian berkuasa pada 2016 sebagai kanselir Myanmar. Posisi internasionalnya rusak setelah ratusan ribu warga Rohingya melarikan diri dari operasi militer ke pengungsian dari negara bagian Rakhine barat Myanmar pada 2017, tetapi dia tetap sangat populer di Myanmar.

Saat masih berkuasa, wanita berusia 75 tahun sering tampil di muka umum dengan memakai pakaian tertutup yang merupakan pakaian tradisional Myanmar. Pakaian khas itu juga dipakainya saat berkunjung ke berbagai negara dan bertemu dengan para pemimpin dunia seperti Presiden Jokowi dan bahkan Paus Fransiskus, Simak deretan foto-fotonya berikut ini.

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. (AP Photo/Aung Shine Oo)

Aung San Suu Kyi menyampaikan pidato nasional terkait Rohingya di ibu kota Myanmar, Naypyidaw pada 2019. Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa Pemerintah Myanmar tidak lari dari tanggung jawab.

Suu Kyi terihat memakai baju tangan panjang warna merah marun dan menyandang kain warna putih di bahu kanannya. Ia melengkapi penampilannya dengan kalung putih dan menempelkan bunga berwarna merah di bagian belakang rambutnya, yang sepertinya sudah menjadi ciri khas penampilannya sejak lama.

Presiden Jokowi bertemu State Counsellor Republik Uni Myanmar Aung San Suu Kyi di sela-sela KTT ke-34 ASEAN, Sabtu (22/6/2019). (foto: dokumentasi Biro Pers Setpres)

Sosok populer di Myanmar ini juga sempat bertemu Presiden Jokowi. Keduanya bertemu di sela-sela KTT ke-34 ASEAN, pada Juni 2019. Aung San Suu Kyi memakai baju tangan panjang putih dengan rok motif berwarna putih-kuning dan memakai kain kuning emas di bahu kanannya. Tak ketinggalan, ia mengenakan kalung berwana kuning dan bunga merah di rambutnya.

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi (tengah) tiba untuk menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito di Istana Kekaisaran, Tokyo, Jepang, Selasa (22/10/2019). Kaisar Jepang Naruhito akan menjalani rangkaian ritual penobatan resmi kekaisaran hari ini. (AP Photo/Koji Sasahara, Pool)

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi kali ini terlihat menghadiri upacara penobatan Kaisar Naruhito di Istana Kekaisaran, Tokyo, Jepang, pada 22 Oktober 2019.

Dalam acara yang juga dihadiri beberapa pemimpun dunia itu, Suu Kyi terlihat mengenakan baju tangan panjang warna merah muda, rok motif dengan warna kalem seperti merah muda, putih, pastel dan cokelat muda. Ia melengkapi penampilannya dengan memegang tas tangan putih, kalung, dan bunga berwarna merah di bagian belakang rambutnya.

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. (Source:AFP)

Saat berkuasa, Aung San Suu Kyi pernah menerima kunjungan Presiden China Xi Jinping pada 2015. Saat itu, dia mengenakan baju tangan panjang berwarna biru, rok putih dengan motif warna biru dan kain warna biru yang kali ini diletakkan di bagian kiri badannya. Penampilannya kali ini agak berbeda, ia tetap memakai kalung mutiara tapi tidak terlihat mengenakan bunga di rambutnya.

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kano bertemu dengan pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi (AP via DW)

Pada 2018, Aung San Suu Kyi bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kano di Myanmar. Saat itu Suu Kyi mengenakan baju tangan panjang berwarna ungu, rok hitam dengan motif etnik beragam warna dan menyandang kain biru muda di bahu kirimya dan tangan kanannya.

Ia melengkapi penampilannya dengan memegang tas kecil biru muda. Tetapi kali ini, ia tidak mengenakan kalung tapi tetap menyematkan bunga merah di bagian belakang rambutnya.

Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi menyambut kunjungan Paus Fransiskus dalam pertemuan mereka di Naypyitaw, Selasa (28/11). Pertemuan Paus Fransiskus dengan Suu Kyi merupakan ajang yang paling dinanti. (AP Photo/Aung Shine Oo)

Aung San Suu Kyi juga pernah menyambut kunjungan Paus Fransiskus dalam pertemuan mereka di Naypyitaw pada November 2017. Suu Kyi kembali mengenakan baju tangan panjang, kali ini berwarna biru cerah.

Ia juga memakai rok bermotif etnik warna biru, kuning, dan hitam dan menyelempangkan kain biru muda di bahu kanannya. Aung San Suu Kyi melengkapi penampilannya dengan kalung bernuansa etnik berwarna kuning dan berukuran agak panjang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya