5 Kota Kuno Ini Ditemukan Setelah Ratusan Tahun Ditelan Bumi

Sejumlah kota ini pernah menjadi pusat aktivitas manusia kuno. Sekarang telah hancur, namun masih menyisakan puing-puing.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2021, 20:53 WIB
Ilustrasi Pompeii di Italia (Dok.Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sejarah, banyak kota besar yang muncul dan juga hilang, dan bagi sebagian orang, tidak ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa kota-kota itu pernah ada.

Namun, yang lainnya meninggalkan lebih banyak petunjuk. Alasan mengapa peradaban menghilang selamanya dapat didasarkan pada perubahan iklim, perang, dan bencana alam.

Tampaknya ada yang tersesat dalam waktu, sampai artefak ditemukan yang menghidupkannya kembali.

Seperti lima kota di bawah inii yang ditemukan setelah ratusan tahun ditelan Bumi, dikutip dari laman World Atlas, Senin (1/2/2021):

Saksikan Juga Video Berikut Ini:


1. Petra

Wisatawan jalan-jalan saat mengunjungi kota arkeologi Petra, Yordania, Kamis (21/11/2019). Petra ditetapkan sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru oleh Yayasan New7Wonders pada tahun 2017. (AHMAD ABDO/AFP)

Kota kuno di selatan Yordania ini adalah ibu kota kerajaan Nabataean, yang berkembang dari abad ke-4 SM hingga 106 M.

Petra merupakan persimpangan penting untuk jalur perdagangan rempah-rempah dan sutra, juga merupakan tempat para pedagang dari Roma, Yunani, Mesir, India, dan China bertemu.

Kota besar ini dibangun di sisi Ngarai Wadi Musa di bagian selatan Yordania, diukir di pegunungan batu pasir dan tebing.

Kota ini juga memiliki sistem pengelolaan air yang dirancang dengan rumit yang dibangun dengan saluran pipa keramik dan merupakan contoh luar biasa dari teknik hidrolik.

Petra dianeksasi (penggabungan suatu wilayah tertentu ke dalam unit politik yang sudah ada seperti negera) oleh Roma pada tahun 106 M, dan rute perdagangan segera bergeser, mengubah nasib Petra selamanya.

Akan tetapi ratusan tahun kemudian, gempa bumi merusak sistem air dan Petra ditinggalkan. Ini baru ditemukan pada tahun 1912 oleh Johann Ludwig Burckhardt.


2. Machu Picchu

Machu Picchu (Dok.Unsplash/Karson)

Setelah tersembunyi selama berabad-abad di atas Lembah Urubamba Peru, Machu Picchu ditemukan kembali pada tahun 1911.

Macu Picchu yang disebut juga sebagai "kota Inca yang hilang", tidak dapat dilihat dari bawah, karena berada di atas gunung dan dikelilingi oleh teras pertanian.

Balok batunya ditempatkan bersama tanpa adukan semen, di masa jayanya, kota ini adalah salah satu pusat budaya, politik, dan agama kerajaan Inca yang paling penting yang dibagi menjadi dua bagian, dan memiliki Kuil Matahari kuno.

Machu Picchu telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia.


3. Pompeii

Ilustrasi Pompeii di Italia (Dok.Unsplash)

Kisah tak berujung telah diceritakan tentang tragedi Pompeii, yang terjadi pada 24 Agustus di tahun 79 Masehi, merupakan hari ketika gunung berapi Vesuvius meletus, dan warga yang malang sama sekali tidak siap.

Seluruh kota dengan cepat tertutup abu dan tanah, dan diperkirakan 2.000 hingga 16.000 orang tewas.

Hebatnya, letusan ini melestarikan kota dalam keadaan saat kejadian, lahar mengalir keluar dari gunung berapi ke struktur bangunan dan orang-orangnya, sehingga semuanya membeku dalam waktu. Semua yang selamat melarikan diri, dan Pompeii segera dilupakan.

Situs ini digali pada abad ke-18, dan bukti yang ditemukan memberikan detail yang luar biasa tentang kehidupan sehari-hari di kota Italia kuno ini.


4. Teotihuacan

Wisatawan melakukan ritual upacara menyambut fenomena equinox di depan Piramida Matahari, Teotihuacan, Meksiko, Senin (20/3). Sampai hari ini perayaan equinox dianggap sebagai tradisi sakral oleh penduduk Meksiko. (AP/Rebecca Blackwell)

Mesir kuno terkenal dengan piramida yang menakjubkan, tetapi kota Teotihuacan dari abad ke-2 SM pasti tidak diketahui.

Terletak sekitar 30 mil di luar Mexico City, dan diperkirakan telah dihuni sekitar 400 SM, sebuah kota yang paling berpengaruh dan kuat di wilayahnya.

Dibangun dengan tata letak grid, mencakup delapan mil, harta karun Teotihuacan yang sebenarnya adalah piramida undakannya yang besar, dan ada juga kuil kuno, istana, plaza, dan kompleks apartemen di sini.

Sebagian besar sejarah kota masih menjadi misteri, tetapi beberapa percaya bahwa penurunannya berasal dari perubahan kondisi iklim seperti kekeringan jangka panjang.

 


5. Ctesiphon

Seorang pria menuruni tangga di situs kota Yunani kuno Kirene di pinggiran kota Shehhat, Libya (13/12/2019). Kota tua Yunani ini menjadi bagian dari imperium yang dikuasai oleh Dinasti Ptolemeus dari Alexandria di Mesir dan jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi. (AFP/Abdullah Doma)

Beberapa peradaban paling awal di dunia terletak di Mesopotamia kuno di Asia Barat, wilayah ini merupakan bagian dari Suriah, Kuwait, Irak, dan Turki.

Pada abad ke-6, salah satu kota terbesarnya adalah Ctesiphon, yang terletak sekitar 20 mil di luar Baghdad, ditaklukkan oleh Roma, dan kemudian oleh Kekaisaran Bizantium.

Pada 637 M, itu ditangkap oleh Muslim selama penaklukan Islam di Persia. Ada sedikit yang tersisa dari Ctesiphon, selain dari Ṭāq Kisrā. Aula besar berkubah ini dianggap sebagai bekas istana raja.

Banyak yang percaya bahwa kota kuno itu menjadi inspirasi kota Isbanir yang disebutkan dalam cerita rakyat Seribu Satu Malam.

 

Reporter: Veronica Gita

 


Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya