Stabilitas Sistem Keuangan Dorong Perbaikan Ekonomi Nasional

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan dan instrumen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2021, 17:35 WIB
Teller menghitung uang di salah satu kantor cabang digital Bank BNI di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Regulator dinilai perlu mengawasi transaksi digital yang terjadi di Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan stabilitas sistem keuangan berada pada kondisi normal di tengah perekonomian yang berlangsung membaik. Hal ini tidak lepas dari sinergi dan kebijakan antara otoritas melalui berbagai langkah-langkah penguatan yang bersifat luar biasa untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19.

"Ini telah mampu mulai mendorong perbaikan ekonomi secara bertahap dengan stabilitas yang tetap terjaga," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin (1/2/2021).

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi kebijakan dan instrumen untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Adapun untuk mempercepat pemulihan perekonomian maka KSSK juga memutuskan untuk menerbitkan sebuah paket kebijakan bersama atau terpadu yang terdiri dari berbagai kebijakan.

Kementerian Keuangan mendorong dari sisi fiskal, kemudian Bank Indonesia dari sisi moneter dan makroprudensial. Sedangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkaitan dengan mikroprudensial dan regulasi sektor keuangan dari Dewan Komisioner LPS.

"Kami bersama-sama mencoba terus mendorong pemulihan ekonomi secara berkelanjutan melalui kebijakan terpadu yang saling melengkapi dan juga di dalam rangka meningkatkan pembiayaan dunia usaha dan dalam rangka terus mengakselerasi momentum pemulihan," jelas dia.

Ketua KSSK itu juga menyampaikan beberapa update perkembangan makro ekonomi dan sektor keuangan. Memasuki paruh kedua 2020, pertumbuhan ekonomi menunujukkan tren pembaikan seiring dengan pelonggaran PSBB dan perbaikan ekonomi global.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perkembangan Global

Nasabah beraktivitas di salah satu kantor cabang digital Bank BNI di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai transaksi ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 mencapai USD 44 miliar. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Di sisi lain, Indonesia juga melihat respon dari kondisi perekonomian dan dunia usaha terhadap bauran kebijakan nasional yang ditempuh. Perbaikan perekonomian global dan domestik ditopang stabilitas makro ekonomi yang tetap yerjaga.

Stabilitas sistem keuangan, dikatan dia juga menunjukkan kondisi membaik hingga memasuki kuartal IV-2020. Dan ini seiring dengan dampak positif dari pelonggaran kebijakan makro ekonomi dan penurunan ketidakpastian dari sisi pasar keuangan global.

"Ke depan, untuk perekonomian tahun 2021, kita akan terus mengawal dan diperkirakan trennya akan membaik didukung dengan kemajuan penanganan covid termasuk vaksinasi," jelasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya