Pagi jelang siang pada sebuah bangunan ruko kompleks pertokoan berlantai tiga di pinggir jalan raya Parung-Ciputat, sekelompok pemuda bertato nampak sibuk melayani beberapa pelanggan menaruh pakaian untuk dilaundry. (merdeka.com/Arie Basuki)
Mereka sibuk membawa pakaian kotor untuk dicuci dan disetrika pada ruangan yang disekat menjadi dua di dalam ruko. (merdeka.com/Arie Basuki)
Di sudut depan ruko nampak beberapa gerobak kayu berserakan usai semalam dipakai berjualan warung angkringan. Sementara dua pemuda membawa material bangunan ke lantai tiga. (merdeka.com/Arie Basuki)
Seorang pemuda yang penuh ditato pada wajah menyambut kami dengan sopan. Mempersilahkan duduk untuk menunggu ustad yang sedang dalam perjalanan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Tak ada yang menyangka, bangunan ruko ini adalah pesantren bagian anak-anak-punk dan anak-anak jalanan. Pondok Tasawauf Undergrogrund begitu namanya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Terletak di Kompleks Ruko Pasar Cimanggis Ciputat Blok C No: 27, Ciptata, Tangerang Selatan. Baru enam bulan pondok tasawuf ini menetap sementara, setelah sebelumnya berpindah-pidah dari kawasan Tebet dan Ciputat. (merdeka.com/Arie Basuki)
Diasuh Ustad Halim Ambiya, Pondok Tasawuf yang sudah berdiri sejak sekitar 6 tahun silam ini sudah berhasil membawa lebih dari seratus santri anak punk dan jalanan kembali ke kehidupan normal di masyarakat. (merdeka.com/Arie Basuki)
Pendekatan tasawuf dengan menitikberatkan pemahaman tauhid kepada Allah SWT membawa perubahan besar anak punk dan jalanan untuk memperbaiki diri menjauhi perbuatan yang dilarang agama, seperti narkoba, mencuri, pergaulan seks bebas dan berbagai perbuatan kriminal lainnya. (merdeka.com/Arie Basuki)
Setiap harinya mereka belajar mengupas Al-Qur’an dan Al Hadist secara bersama-sama. Selain itu untuk menumbuhkembangkan kewirausahaan mereka membuka warung angkringan dan laundry. (merdeka.com/Arie Basuki)
Apabila ada santri memiliki semangat kuliah akan dikuliahkan gratis. “Jadi bukan sekedar ilmu agama, akan percuma jika keluar dari Pondok Tasawuf mereka kembali ke jalanan lagi misal untuk mengamen, Akan difasilitasi modal berjualan atau usaha lainnya" tutur Ustad Halim. (merdeka.com/Arie Basuki)
Ustad Halim Ambiya bersama santri anak punk dan jalanan melaksanakan salat berjamaah di Kompleks Ruko Pasar Cimanggis Ciputat Blok C No: 27, Ciptata, Tangerang Selatan. (merdeka.com/Arie Basuki)
Seorang santri saat membaca Al-Qur’an di Kompleks Ruko Pasar Cimanggis Ciputat Blok C No: 27, Ciptata, Tangerang Selatan. (merdeka.com/Arie Basuki)