Harum Energy Kembali Akuisisi Tambang Nikel Senilai Rp 1,2 Triliun

Harum Energy melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel, mengakuisisi 51 persen saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Feb 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Liputan6.com, Jakarta - PT Harum Energy Tbk (HRUM) kembali memperkuat ekspansi ke tambang nikel, setelah akuisisi Nickel Mines Limited asal Australia senilai AUD 34,26 juta.

Dilansir dari laman keterbukaan informasi BEI, Harum Energy melalui anak usahanya PT Tanito Harum Nickel, akuisisi 51 persen saham PT Position milik Aquila Nickel Pte Ltd. Setara 24.287 saham perusahaan dengan nilai transaksi USD 80,325 juta atau Rp 1,12 triliun (kurs Rp 14.000 per USD).

Adapun PT Position ini merupakan perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan memiliki Izin Usaha Pertambangan untuk komoditas nikel.

"Tujuan dari transaksi yang dilakukan oleh perseroan adalah mengembangkan dan memperluas kegiatan usaha di bidang pertambangan,” tulis Direktur Utama PT Harum Energy Tbk, Ray A Gunara seperti dikutip, Senin (1/2/2021).

Pada penutupan perdagangan saham, Senin, 1 Februari 2021, saham HRUM melonjak 15,74 persen ke posisi Rp 5.625 per saham. Saham HRUM menguat ke posisi tertinggi 5.650. Sedangkan posisi terendah di 4.730. Pada pembukaan perdagangan, saham HRUM turun 10 poin ke posisi Rp 4.850 per saham. Nilai transaksi Rp 136,2 miliar.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kinerja Keuangan Harum Energy

Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pendapatan perseroan turun 32,02 persen dari USD 200,28 juta hingga kuartal III 2019 menjadi USD 136,14 juta hingga kuartal III 2020.

Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 60,39 persen menjadi USD 25,73 juta hingga kuartal III 2020 dari periode sama tahun sebelumnya USD 16,04 juta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya