Liputan6.com, Los Angeles - Evan Rachel Wood melancarkan sebuah tudingan mengagetkan terhadap mantan kekasihnya, Marylin Manson, lewat sebuah unggahan di Instagram, Senin (1/2/2021). Aktris serial Westworld ini menuduh sang rocker telah menyiksanya selama mereka berpacaran.
"Nama penyiksaku adalah Brian Warner, yang dikenal dunia sebagai Marilyn Manson," begitu isi pernyataannya dalam unggahan media sosial tersebut.
Peraih tiga nominasi Golden Globe ini mengatakan Marylin Manson juga melakukan grooming kepadanya. Sekadar informasi, grooming adalah istilah saat orang dewasa secara sengaja melakukan pendekatan emosional kepada anak-anak dengan tujuan agar keinginan pelaku terpenuhi. Termasuk dalam menjalin hubungan asmara.
Baca Juga
Advertisement
Dicuci Otak
"Dia mulai melakukan grooming kepadaku saat aku remaja dan menyiksaku secara mengerikan selama bertahun-tahun. Aku dicuci otak dan dimanipulasi sehingga takluk," tulis aktris 33 tahun ini.
Advertisement
Tak Mau Lagi Dibungkam
Evan Rachel Wood menambahkan, "Aku sudah cukup menjalani hidup dalam ketakutan atas pembalasan, fitnah, dan ancaman. Aku di sini untuk mengungkap pria berbahaya ini dan menyebut banyak sosok dalam industri ini yang membiarkannya, sebelum dia menghancurkan banyak hidup lainnya. Aku berdiri bersama banyak korban lain yang tak mau lagi dibungkam."
People menghubungi perwakilan Marilyn Manson untuk memberikan komentar, tapi tak ada respons.
Terungkap Tahun 2007
People mencatat hubungan Evan Rachel Wood dan Marilyn Manson terungkap ke publik pada 2007. Kala itu sang aktris berusia 19 tahun, dan penyanyi nyentrik tersebut berusia 38.
Mereka sempat bertunangan pada 2010, tapi putus setahun kemudian.
Advertisement
Terduga Korban Lain
Unggahan Evan Rachel Wood ini lantas didukung oleh sejumlah wanita yang juga mengaku sebagai korban Marilyn Manson. Dilansir dari Variety, empat wanita sempat bersuara soal ini via media sosial, tapi salah satunya kemudian menghapus unggahannya.
Salah satunya bernama Ashley Lindsay Morgan yang menulis, "Dia membuatku merasa bahwa melukaiku, membakarku, dan memasukkan kepalan tangannya ke mulutku adalah 'hal khas kami'." Ia menambahkan, tak mau ada orang yang mengalami nasib serupa dengannya.