Isolasi Mandiri COVID-19 Harus Merujuk Saran Dokter, Bukan Keputusan Pribadi

Dokter Reisa mengatakan bahwa isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 harus diputuskan dengan merujuk saran dari dokter

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Feb 2021, 09:09 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan, data 18 Oktober dari 2,5 juta orang yang diperiksa, 86 persen negatif COVID-19 saat konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Senin (19/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan bahwa bisa atau tidaknya orang tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan COVID-19 melakukan isolasi mandiri harus dengan petunjuk dokter.

"Isolasi mandiri sebaiknya merujuk nasihat dokter. Bukan atas keputusan pribadi," kata dokter Reisa dari Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin (1/2/2021).

Reisa, mengatakan, kondisi kesehatan pasien yang tidak menunjukkan gejala serius dari COVID-19 harus diketahui secara lengkap oleh dokter. Nantinya, pasien akan disarankan untuk isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit.

Selain itu, meski tubuh tidak mengalami gejala atau merasa sehat, OTG COVID-19 tetap harus melakukan konsultasi dengan dokter secara intens.

Menurutnya Kementerian Kesehatan sudah memasukkan ini di Panduan Revisi ke-5 Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. "Bahwa pasien harus dipantau oleh petugas fasilitas kesehatan tingkat pertama atau puskesmas untuk komunikasi dan konsultasi.".

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Kondisi Harus Tetap Stabil Saat Isolasi

Aktivitas pasien Covid-19 saat menjalani perawatan di Pusat Rawat Isolasi Khusus Mandiri di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (23/9/2020). Hingga saat ini tercatat sebanyak 15 pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 menjalani isolasi mandiri. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Reisa melanjutkan, untuk konsultasi, pasien OTG atau gejala ringan COVID-19 disarankan untuk melakukan berkonsultasi secara telemedicine. Hal ini juga memastikan kondisi pasien stabil selama isolasi mandiri.

"Jangan sampai telat untuk mengambil tindakan, karena dampaknya bisa sangat berbahaya," kata Reisa.

Bagi pasien COVID-19 yang telah memiliki komorbid atau penyakit bawaan, Reisa mengatakan bahwa obat-obatan dan terapi yang disarankan dokter untuk penyakit itu harus tetap tersedia.

"Konsultasikan dengan dokter apabila ingin mengonsumsi suplemen atau terapi non-medis. Pastikan sesuai dengan kondisi kesehatan kita agar tidak berdampak memperparah keadaan."

Reisa juga mengatakan agar selama isolasi mandiri, pasien tetap harus menjaga pola hidup sehat dan menenangkan pikirannya.


Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah

Infografis 6 Tips Isolasi Mandiri di Rumah. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya