Dokter Reisa Ingatkan Nakes Tak Lewatkan Penyuntikan Dosis Kedua Vaksin COVID-19

Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan agar tenaga kesehatan yang sudah mendapat suntikkan pertama vaksin COVID-19 Sinovac tidak melewatkan sama sekali pemberian dosis kedua

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Feb 2021, 14:00 WIB
Juru Bicara Satgas COVID-19 Reisa Broto Asmoro meminta kita tetap disiplin protokol kesehatan di mana pun dan kapanpun saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (12/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Dokter Reisa Broto Asmoro mengingatkan tenaga kesehatan untuk melanjutkan penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 Sinovac, apabila telah mendapatkan suntikkan pertama.

Dari Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin sore, Reisa mengatakan bahwa vaksinasi virus corona tidak serta merta menimbulkan kekebalan setelah disuntikkan.

"Kita harus memastikan imunitas atau kekebalan tubuh kita yang baru muncul perlu dilakukan peningkatan melalui dosis kedua," kata Reisa seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa (2/2/2021).

Reisa mengatakan apabila tenaga kesehatan berhalangan dalam melaksanakan penyuntikan kedua pada 14 hari setelah menerima dosis pertama, tetap diminta secepatnya untuk mendapatkan imunisasi vaksin COVID-19 dosis kedua.

"Jangan sampai melewatkannya sama sekali," kata dokter Reisa.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

Load More

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Alasan Harus Disuntik Dosis Kedua

Dokter Reisa Bromo Asmara menjalani vaksinasi COVID-19 dosis kedua di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/1/2021). Target vaksinasi nasional ini diharapkan selesai dalam satu tahun. (Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dokter Reisa menjelaskan, dosis pertama atau priming dose, diberikan untuk memperkenalkan vaksin dan kandungan di dalamnya kepada sistem kekebalan tubuh dan memicu respon kekebalan awal.

"Jadi tubuh kita dikenalkan dulu dengan inactivated virus yang masuk ke tubuh kita, lalu dia akan bekerja sama membentuk sistem kekebalan tubuh atau antibodi baru," ujarnya.

Sementara, dosis kedua merupakan boosting dose yang berguna untuk meningkatkan kekuatan vaksin.

"Sehingga dosis kedua tersebut dapat membuat antibodi yang terbentuk semakin kuat dan optimal," kata Reisa.

Ia mengatakan, jeda waktu 14 hari telah sesuai dengan petunjuk teknis pemberian vaksin COVID-19 dari Kementerian Kesehatan.

Menurut data dari Satgas Penanganan COVID-19, per 1 Februari 2021 terdapat 539.532 orang yang telah mendapatkan penyuntikan dosis pertama vaksin corona Sinovac dan 35.406 orang yang telah disuntik dosis kedua.


Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19?

Infografis Benarkah Sudah Divaksin Masih Bisa Kena Covid-19? (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya