Kerap Luput dari Perhatian, Ini 3 Bahaya Konsumsi Susu Berlebihan

Berikut tiga bahaya konsumsi susu berlebihan.

oleh Ignatia Ivani diperbarui 02 Feb 2021, 22:01 WIB
ilustrasi susu kedelai/Photo by rawpixel.com from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Tak perlu diragukan lagi, banyak manfaat dari segelas susu bagi tubuh kita. Kandungan kalsium yang tinggi membantu pertumbuhan tulang dan otot jadi kuat.

Itulah alasan produk olahan susu adalah bahan yang melekat di dalam kebutuhan sehari-hari yang disukai dari semua kalangan dari anak kecil hingga orang dewasa. 

Namun, tahukah Anda mengonsumsi terlalu banyak susu akan menimbulkan efek samping yang berbahaya?

Berikut efek yang ditimbulkan bila mengonsumsi segelas susu lebih dari tiga kali sehari, melansir dari Timesofindia:

 

 

 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Kelelahan

Sumber: Freepik

Asupan yang serba berlebihan tidak akan berujung baik termasuk minum susu berlebihan menyebabkan usus bocor, yang dapat membuat Anda merasa lesu.

Hal itu dikarenakan adanya kasein dalam susu yang memiliki efek peradangan dan meningkatkan permeabilitas lapisan usus.

Idealnya, susu dikonsumsi sebanyak satu kali sehari sebagai energi di pagi hari.

 


Timbulnya jerawat

ilustrasi anak minum susu/copyright Pexels/samer daboul

Selain tinggi kalsium, susu juga mengandung lemak sekitar 3,25 persen dan jika itu dikonsumsi akan menjadi bumerang bagi kita.

Akumulasi jumlah lemak yang berlebihan menimbulkan jerawat yang menjadi musuh bagi kaum hawa.

Menurut Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology menemukan bahwa mengonsumsi produk susu berlemak berisiko terjadinya jerawat sedang hingga yang parah.


Kembung, kram, dan diare

ilustrasi susu kedelai/unsplash

Kenikmatan meminum susu memang terasa pada awalnya. Bahaya akan datang jika Anda terlalu banyak mengonsumsinya terlebih lagi kandungan laktosa pada susu bisa mengganggu pencernaan, seperti kembung, kram, dan diare.

Kembung, kram, dan diare masalah yang sering diderita saat pencernaan tidak beres akibat sensitivitas terhadap laktosa yang berlebihan. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya