Kenali, Ini Perbedaan Bercak Putih pada Panu dengan Kusta

Dokter mengungkapkan ada beberapa perbedaan antara bercak dari kusta dan bercak yang diakibatkan panu

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 07 Feb 2021, 11:00 WIB
Stigma yang menempel pada penyakit kusta masih sangat kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Kusta merupakan penyakit yang harus cepat diobati agar tidak berakhir dengan kecacatan. Penting bagi seseorang untuk bisa mewaspadai gejala awalnya di kulit yang sering dikira panu.

Zunarsih, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Sekretaris Kelompok Studi Morbus Hansen Indonesia mengatakan bahwa seringkali, bercak kusta kerap dikira penyakit kulit lainnya seperti panu.

Namun dalam temu media secara virtual beberapa waktu lalu Zunarsih, yang juga tergabung dalam Persatuan Dokter Kulit dan Kelamin Indonesia, mengatakan bahwa ada perbedaan antara bercak karena kusta dengan panu.

"Memang dia sama-sama bercaknya putih, tetapi kalau kusta dari kecil menjadi besar, dari sedikit menjadi banyak, perlu waktu yang lama. Bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun," kata Zunarsih, ditulis Selasa (2/2/2021).

Sementara panu adalah penyakit yang akut. Dalam satu atau dua pekan saja, bercaknya bisa terlihat banyak dengan cepat.

 

Load More

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Tak Sembuh Saat Diberi Obat Panu

Zunarsih juga mengatakan, seseorang seringkali sudah berusaha mengobati bercaknya dengan obat-obatan panu seperti salep anti-jamur namun tidak sembuh.

"Kalau tidak sembuh-sembuh alarm harus bunyi, jangan-jangan ini kusta," katanya.

Selain itu, bercak putih pada kusta cenderung membuat kulit menjadi kering daripada sekitarnya. Hal ini karena penyakit tersebut juga menyerang saraf. Menurut Zunarsih, bercak pada kusta apabila diraba umumnya akan terasa lebih kasar atau bersisik.

"Kalau pasien berkeringat, area kulit di sekitarnya akan basah berkeringat dan area bercak putih yang menjadi lesi kusta itu tidak mengeluarkan keringat. Itu salah satu tandanya," kata Zunarsih.

Selain itu, patut diingat bahwa bercak pada kusta biasanya tidak terasa nyeri dan tidak terasa gatal. Zunarsih pun mengimbau agar masyarakat yang memilik kondisi tersebut segera periksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Ia menegaskan bahwa kusta dapat disembuhkan apabila bisa ditemukan dan diobati secepat mungkin, sebelum pasien mengalami gejala yang mengganggu seperti nyeri atau timbul gejala reaksi seperti peradangan saraf yang bisa berujung kecacatan.


Infografis 3 Keajaiban Cuci Tangan Saat Pandemi Covid-19.

Infografis 3 Keajaiban Cuci Tangan Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya