Liputan6.com, Jakarta - Catatan sejarah di dunia mode dunia terjadi pada kuartal pertama 2021. Arab Fashion Week edisi busana pria pertama telah secara resmi terselenggara secara virtual, pekan lalu. Mulai dari pakaian bermotif, hoodie berenda, hingga celana panjang sutra, semua silih berganti ditampilkan.
Furne One dari Amato Couture, salah satu desainer terkenal di Dubai karena desainnya yang begitu halus, berada di awal pernyataan fesyen tersebut. Ia membuka versi pekan mode yang belum pernah terjadi itu dengan koleksi musim gugur/musim dingin 2021-2022 bertajuk "The First Temptation."
Dalam klipnya, para model mengenakan pakaian putih, termasuk hoodie berenda dan celana, di tengah gurun. Dishdasha, jubah tradisional yang biasanya dikenakan pria di negara-negara Timur Tengah, juga ditampilkan dengan modifikasi apik.
Baca Juga
Advertisement
Kepala strategi Arab Fashion Council, Mohammed Aqra, mengungkap bahwa penyelenggaraan pekan mode pria ini merupakan bentuk perubahan di dunia. "Dunia di sekitar kita sedang berubah, begitu pula sikap terhadap mode, begitu juga di Timur Tengah," tuturnya mengutip Times of Israel, Selasa (2/2/2021).
"Arab Fashion Week Men's menampilkan beragam pakaian pria di luar pakaian formal dan busana sehari-hari. Ini membuka jalan bagi pria di Timur Tengah untuk merangkul mode dengan lebih berani," tambahnya.
Pekan mode bersejarah ini sendiri terselenggara selama tiga hari secara daring dan bisa disaksikan di YouTube. Agendanya menampilkan karya dari 15 desainer asal Spanyol, Prancis, Inggris, Iran, dan Lebanon.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dominasi Lini Ready-to-wear
Desainer asal Spanyol, Arturo Obegero, telah menampilkan kreasi bertajuk "Puro Teatro," Kamis, 28 Januari 2021. Karya-karyanya berupa celana high-rise, atasan dengan pinggang berkaret, dan dasi kupu-kupu yang tergantung di belakang.
Hari pertama pekan mode pria Arab juga menampilkan desain perancang Zardous berupa kemeja dan celana motif.
Dewan Mode Arab mewakili 22 anggota Liga Arab dan sudah terlibat dalam Pekan Mode Arab dua kali setahun, di mana tahun ini jadi edisi ke-14. Dewan yang berbasis di Dubai ini dibentuk untuk mempromosikan desainer lokal pada sdunia.
Menurut Dubai Chamber of Commerce and Industry, pakaian pria mendominasi sektor ready-to-wear Uni Emirat Arab pada 2018 dengan penjualan mencapai 12,3 miliar dolar Amerika. (Melia Setiawati)
Advertisement