BSI Beroperasi, Bagaimana Nasib Dana Nasabah Bank Syariah BUMN?

Presiden Jokowi telah meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada Senin, 1 Februari 2021.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 02 Feb 2021, 14:00 WIB
Petugas Bank tengah menghitung uang rupiah di Bank BRI Syariah, Jakarta, Selasa (28/2). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada perdagangan Selasa pekan ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) pada Senin, 1 Februari 2021. 

Peresmian ini sekaligus menandai peleburan tiga bank syariah BUMN yang selama ini beroperasi, yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT Bank BNI Syariah dan PT BRIsyariah.

Setelah bergabung jadi Bank Syariah Indonesia, lantas bagaimana nasib nasabah ketiga bank tersebut?

Direktur Utama Bank Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan, merger ketiga bank syariah tersebut belum berlaku efektif bagi para nasabah di masing-masing bank.

"Nasabah tidak perlu khawatir, kami memastikan layanan dan operasional untuk nasabah pun akan tetap berjalan berdasar pemenuhan kebutuhan nasabah (customer centric). Tidak ada perubahan pada operasional, kebutuhan nasabah tetap menjadi prioritas dan pelayanan akan tetap kami berikan secara optimal," ujar Toni, dikutip Selasa (2/2/2021).

Toni menyatakan, penggabungan ketiga bank syariah milik Himbara tersebut bertujuan agar Indonesia yang merupakan negara berpopulasi umat muslim terbesar di dunia mampu memiliki bank syariah terbesar di Tanah Air yang berskala global. 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tingkatkan Potensi Ekonomi

Petugas melayani nasabah di BRI Syariah, Jakarta, Kamis (9/2). Sedangkan pangsa pasar perbankan syariah mencapai angka 5,12 persen, tertinggi sepanjang keberadaan perbankan syariah di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, penggabungan ini diharapkan semakin meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh positif meski di tengah pandemi.

Menurut dia, perbankan syariah secara umum berpotensi tumbuh dan berkembang ditengah tantangan ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi Covid-19. Peluang pertumbuhan ini tercermin dari terjaganya kinerja positif industri perbankan syariah beberapa tahun terakhir.

Disebutkan Toni, sinergi bank syariah milik BUMN ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.

"Insya Allah kami optimis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders. Dan pada akhirnya dapat memakmurkan perekonomian Indonesia. Kami siap membantu dan menyelesaikan proses merger ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.   

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya