Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk baru saja mengumumkan perusahaan besutannya, Neuralink, berhasil menanam perangkat (implan) di dalam otak monyet. Tindakan ini dilakukan sebagai bagian dari penelitian yang dilakukan Neuralink.
Mengutip informasi dari IGN, Rabu (3/2/2021), Elon Musk mengatakan dalam wawancara dengan Sky News, Neuarlink telah berhasil menanam implan nirkabel di kepala monyet dengan kabel yang sangat kecil.
Tujuan penelitian ini, menurut Elon Musk, adalah menciptakan antarmuka komputer mirip otak. Nantinya, uji coba teknologi ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk orang-orang dengan cedera otak dan tulang belakang.
Sebagai bagian dari uji coba ini, CEO Tesla itu mengatakan Neuralink ingin membuat para monyet dapat bermain gim video dalam pikirannya. Musk menuturkan mereka ingin mengetahui apakah mungkin bermain gim pong dalam pikiran dengan monyet lain.
Adapun perangkat yang ditanamkan di otak tengkorak itu terdiri dari 3.000 elektrode yang mampu memantau sekitar 1.000 neuron. Jaringan itu langsung dibenamkan pada benang yang lebih tipis dari rambut.
Baca Juga
Advertisement
Terkait kesejahteraan hewan yang menjadi subjek dalam penelitian, Musk mengatakan implan yang ditanam sangat kecil dan monyet yang memakainya terlihat bahagia.
Dia juga mengklaim Departemen Pertanian Amerika Serikat sempat menyebut laboratorium Neuralink merupakan fasilitas monyet terbaik yang pernah mereka periksa. Selain monyet, uji coba serupa juga pernah dilakukan pada babi.
Ibunda Akui Elon Musk Jenius Sejak Umur 3 Tahun
Di sisi lain, pendiri Tesla dan SpaceX, Elon Musk, kabarnya sudah jenius sejak usia muda. Hal ini dikatakan oleh ibunda Elon Musk, Maye Musk.
Maye Musk mengatakan, putranya, Elon Musk, sudah menunjukkan tanda-tanda kejeniusan sejak berusia 3 tahun.
Informasi ini diungkapkan oleh Maye Musk ketika mempromosikan buku memoar terbarunya. Maye Musk yang kini berusia 72 tahun adalah seorang model, dietisien, dan nurtisionis.
"Pada usia 3 tahun, saya tahu ia adalah anak jenius. Tapi kamu masih tidak tahu kalau ia akan melakukan hal-hal cemerlang," kata Maye, berkomentar mengenai Elon Musk yang kini berusia 49 tahun, dikutip dari People, Selasa (2/2/2021).
"Karena ada banyak orang jenius yang berakhir di ruang bawah tanah. Menjadi orang jenius tetapi tidak menerapkannya. Jadi saya sangat senang ketika dia memulai Zip2 karena itu membuat hidup lebih mudah dengan petunjuk dari pintu ke pintu," kata Maye Musk.
Advertisement
Sejak Kecil Tertarik Ingin Lakukan Banyak Penelitian
Hal itulah yang membuat Maye berinvestasi pada Zip2 sejak awal. Selain itu, Elon Musk juga membantu PayPal, dan mulai berpikir tentang melakukan penelitian luar angkasa, energi matahari, atau mobil listrik.
"Saya bilang pilih saja satu dan tentu saja dia tidak mendengarkan saya," tutur Maye Musk.
Maye juga mengatakan, Elon Musk membuktikan kejeniusannya di usia 12 tahun dengan membuat gim komputer sendiri.
"Saya tunjukkan ke mahasiswa teknik di kampus, mereka bilang 'wah dia tahu semua jalan pintas'," tutur ibu tiga orang anak itu.
Maye pun menyemangati Elon Musk untuk mengirimkannya ke majalah. Kemudian, Elon Musk mendapatkan hadiah setara USD 500 saat itu. "Saya pikir, mereka tidak tahu Elon berusia 12 tahun saat itu," katanya.
(Dam/Isk)