4 Hal Terkait Kembali Datangnya Bahan Baku Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia

Tambahan 11 juta di tahap keempat bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac tiba sekitar pukul 10.25 WIB di Bandara Interasional Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Feb 2021, 15:24 WIB
Petugas medis menunjukkan vaksin COVID-19 Sinovac untuk disuntikkan kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Palmerah, Jakarta, Kamis (28/1/2021). Pemberian vaksin COVID-19 tahap kedua dilaksanakan terhadap tenaga kesehatan mulai hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bahan baku vaksin Covid-19 produksi perusahaan asal China, Sinovac kembali tiba pada hari ini, Selasa (2/2/2021).

Tambahan 11 juta di tahap keempat bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac ini tiba sekitar pukul 10.25 WIB di Bandara Interasional Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

"Hari ini ada 10 juta bahan baku vaksin ditambah 1 juta overfill dari Sinovac," ujar Sekjen Kementerian Kesehatan Oscar Primadi dalam konferensi pers kedatangan vaksin melalui Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (2/2/2021).

Menurut juru bicara vaksin Covid-19 dari Biofarma Bambang Heriyanto, jumlah vaksin dalam kedatangan ini mencapai 10 juta dosis dan overfill 1 juta dosis, sehingga totalnya menjadi 11 juta dosis.

Overfill adalah ekstra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Biofarma.

Bambang mengatakan, target produksi saat ini adalah sekitar 13 bets atau setara dengan 13 juta dosis vaksin virus corona.

"Diperkirakan ini akan selesai produksi, untuk yang 15 juta dosis, pada tanggal 11 Februari 2021," kata Bambang.

Berikut 4 hal terkait kembali datangnya bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac asal China ke Indonesia dihimpun Liputan6.com:

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diangkut Singapore Airlines

Sebuah truk mengangkut kontainer-kontainer berisi vaksin COVID-19 di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (31/12/2020). Setelah mendarat di Indonesia, 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 produksi Sinovac akan langsung dikirim ke PT Bio Farma (Persero) di Bandung. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia kembali menyambut kedatangan vaksin Covid-19 pada Selasa (2/2/2021). Kedatangan vaksin tahap keempat ini sebanyak 11 juta dosis yang dipesan oleh PT Bio Farma (Persero) dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd.

Vaksin Sinovac tersebut dikirim dari Beijing, China, menuju Indonesia menggunakan Singapore Airlines dengan kode penerbangan SQ 0801. Pesawat dijadwalkan tiba di bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 10.25 WIB.

"Transit di Singapura pengiriman vaksin Sinovac 11 juta dosis pemesanan Biofarma Bandung dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd. Beijing menuju Indonesia, menggunakan Singapore Airlines SQ 0801 pada 2 Februari 2021 pukul 00.10 WS, dan akan tiba di Indonesia pada 2 Feb 2021 pukul 09.30 WIB," demikian pesan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Suryopratomo.

Sebelumnya, pengiriman vaksin Covid-19 dari Sinovac ke Indonesia menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada awal Desember 2020.

Dalam pengangkutan vaksin ini, Garuda Indonesia mengerahkan armada terbaiknya yaitu pesawat berbadan lebar Boeing 777-300ER dengan kode penerbangan GIA810 dan diterbangkan dari Beijing.

 


Rincian 11 Juta Bahan Baku Vaksin Covid-19

Petugas vaksinator menunujukkan vaksin CoronaVac dari SinoVac di Rumah Sakit JatiSampurna, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (28/01/2021). Rumah Sakit JatiSampurna melakukan Penyuntikan dosis kedua vaksin COVID-19 untuk para tenaga medis dan tenaga kesehatan yang bertugas. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Menurut Juru Bicara vaksin Covid-19 dari Biofarma Bambang Heriyanto, jumlah vaksin dalam kedatangan ini mencapai 10 juta dosis dan overfill 1 juta dosis sehingga totalnya menjadi 11 juta dosis.

Overfill adalah ekstra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Biofarma.

"Kedatangan bulk vaksin Covid-19 dari Sinovac merupakan komitmen pemerintah Republik Indonesia untuk percepatan program vaksinasi untuk 1,5 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi," ujar Bambang di Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

 


Kedatangan Tahap Keempat

Petugas memasukkan vaksin COVID-19 Sinovac ke dalam lemari pendingin saat tiba di Gudang UPTD Farmasi Kabupaten Bekasi, Tambun, Jawa Barat, Rabu (27/1/2021). Pengiriman tahap pertama sebanyak 12.000 dosis dikemas dalam 300 dus berukuran kecil di tujuh kotak pendingin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Bahan baku vaksin Corona yang sudah diterima hari ini adalah bagian dari bahan baku yang didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk 2021 yang pengirimannya dilakukan bertahap hingga Juli 2021.

"Sebelumnya direncanakan November 2021 ini ada percepatan maju hingga Juli 2021," kata Bambang.

Bahan baku gelombang pertama yang telah datang sebanyak 15 juta dosis sudah mulai diproses di Biofarma sejak 14 Februari 2021 dengan target produksi sekitar 13 juta dosis.

Sebelumnya, pada 12 Januari 2021 Indonesia juga sudah menerima 15 juta dosis bulk vaksin Sinovac dengan tambahan overfill 1,5 juta dosis.

 


Vaksin Covid-19 Segera Selesai Diproduksi

Seorang pekerja berada di dalam laboratorium di pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9/2020). Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia, termasuk AS, pada awal 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Bambang menjelaskan pihaknya sudah mulai memproduksi vaksin Covid-19 berdasarkan bulk (bahan baku) dari Sinovac yang sudah tiba bersama gelombang pengiriman vaksin ketiga.

Dia menyebut, 15 juta dosis bahan baku vaksin Corona sudah mulai diproses sejak 14 Januari 2021 lalu.

Bambang mengatakan, target produksi saat ini adalah sekitar 13 bets atau setara dengan 13 juta dosis vaksin virus corona.

"Diperkirakan ini akan selesai produksi, untuk yang 15 juta dosis, pada tanggal 11 Februari 2021," kata Bambang.

Ia melanjutkan, untuk bahan baku vaksin Covid-19 Sinovac yang datang hari ini, akan mulai diproses pada 13 Februari dan diharapkan selesai pada 20 Maret 2021.

"Semua bulk ini, setelah diolah menjadi produk jadi, terlebih dulu harus melalui serangkaian uji mutu, quality control yang ketat, yang dilakukan oleh laboratorium Bio Farma maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan," jelas Bambang.

Hal ini demi memastikan vaksin Covid-19 yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan mutu yang telah ditetapkan.


Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya