Liputan6.com, Jakarta - Penerapan protokol kesehatan (prokes) diharapkan menjadi cara utama untuk melawan pandemi COVID-19.
Protokol kesehatan seperti cuci tangan, pemakaian masker hingga menjaga jarak menjadi kunci utama dalam menahan penyebaran Virus Corona.
Walaupun penerapan protokol kesehatan terus digemakan, banyak orang yang masih abai dan lalai terkait hal ini.
Baca Juga
Advertisement
Situs resmi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mempublikasikan per tanggal 1 Februari 2021 jumlah pasien positif telah mencapai 1.078.314 orang, pasien sembuh sebanyak 873.221 orang, dan korban meninggal 29.998 jiwa.
Dengan pertambahan kasus yang sangat signifikan ini Indonesia pun menduduki posisi 19 dengan kasus COVID-19 terbanyak di dunia, berdasarkan data Worldometers.
Masih merujuk data yang sama, di antara negara-negara Asia, Indonesia menempati urutan ke-4 penyumbang kasus COVID-19 terbanyak setelah India, Iran, dan Turki.
Berbagai data dan fakta di atas menunjukkan masih belum optimalnya penerapan langkah- langkah preventif penularan COVID-19 di Indonesia. Implementasi 3M dan penerapan adaptasi kebiasaan baru di tengah masyarakat juga bisa dikatakan masih cukup rendah.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini:
Rendahnya Kesadaran
Berdasarkan baseline data Program Hygiene and Behaviour Change Coalition (HBCC) yang dilakukan di 10 kabupaten/kota dampingan menunjukkan bahwa 56% masyarakat pengguna fasilitas umum masih memiliki pengetahuan terbatas akan perilaku pencegahan COVID-19, termasuk dalam menerapkan 3M.
Kemudian, hanya 32% fasilitas umum yang memiliki pedoman kebersihan dan daftar periksa pembersihan.
HBCC pun mencatat masih rendahnya tingkat kepatuhan masyarakat dalam menerapkan perilaku 3M pada aktivitas sehari-hari, terutama bagi kelompok masyarakat ekonomi lemah di perkotaan, para pekerja harian yang masih terus melakukan mobilitas, dan kelompok masyarakat yang belum memiliki akses terhadap sarana dan prasarana air, sanitasi, dan higienitas.
Rendahnya kepatuhan ini juga disebabkan karena kurangnya akses terhadap informasi dan pengetahuan yang tepat tentang bagaimana mencegah COVID-19.
Melihat kesenjangan akses informasi dan lemahnya tingkat penerapan 3M di tengah masyarakat, sebagai bagian dari upaya yang dilakukan program HBCC bersama UK-AID, Unilever, dan SNV, maka dikembangkanlah situs tanggapcovid.id.
Situs ini merupakan intervensi digital untuk menyediakan informasi praktis terkait COVID-19, termasuk perilaku 3M yang mudah diakses oleh publik guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan motivasi masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan sebagai bentuk aksi nyata melawan COVID-19.
“Kehadiran Tanggapcovid.id juga diharapkan bisa meluruskan rumor-rumor seputar COVID- 19 yang masih banyak beredar. Diharapkan pula situs ini bisa menjadi media pemicuan terhadap perubahan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk 3M kepada masyarakat,” kata Saniya Niska, Project Manager HBCC SNV Indonesia.
Terkait dengan masih banyaknya rumor yang beredar di tengah masyarakat, Saniya menyatakan bahwa Tanggapcovid.id menyediakan fitur Ketahui Fakta yang dapat menjadi rujukan informasi akurat seputar COVID-19 kepada masyarakat. Beredarnya rumor ini memang menjadi salah satu perhatian karena hal itu disinyalir menjadi salah satu penyebab masih rendahnya kepatuhan masyarakat akan penerapan perilaku sesuai protokol kesehatan, termasuk 3M.
Advertisement
Berbagai Fitur
Sebagai sebuah website interaktif untuk isu COVID-19, ada 3 fitur menarik yang berisi banyak informasi dan pengetahuan di dalam Tanggapcovid.id yaitu fitur Ketahui Fakta, Dapatkan Tips, dan Terlibatlah yang semuanya memiliki keunggulan masing-masing.
Sesuai namanya, fitur pertama, Ketahui Fakta, berisikan berbagai informasi terkini, akurat, dan terpercaya seputar COVID-19.
Fitur ini juga menampilkan dan mengklarifikasi berbagai rumor-rumor yang banyak beredar dan diyakini di tengah masyarakat. Salah satu contoh mitos yang ditampilkan dan diluruskan pada situs ini ialah tentang keharusan menggunakan sabun anti bakteri untuk mencuci tangan dan 'membunuh' virus corona, padahal faktanya semua jenis sabun bisa digunakan untuk menjaga tangan tetap bersih guna mencegah penyebaran virus.
Kedua, Dapatkan Tips, dalam fitur ini informasi utama yang disampaikan ialah mengenai berbagai tips yang mudah dan efektif yang bisa dilakukan semua orang untuk menjaga kesehatan di masa pademi ini.
Contoh tips yang disampaikan ialah 3 cara efektif menghentikan penyebaran COVID-19. Untuk menambah edukasi dari para pengguna pada fitur ini juga ditampilkan video tentang praktik cuci tangan pakai sabun yang benar dan tepat, sabagai salah satu upaya melindungi diri dari penularan virus corona, terutama setelah melakukan berbagai aktivitas.
Fitur ketiga ialah Terlibatlah. Keberadaan fitur ini cukup unik karena pada fitur ini para pengunjung situs diminta untuk terlibat dan beraksi dengan membuat ikrar untuk patuh menjalankan protokol kesehatan, termasuk 3M.
Pengembangan fitur ini bertujuan untuk menarik komitmen masyarat, sekaligus memicu mereka untuk patuh menjalankan protokol kesehatan seperti Ikrar Cuci Tangan, Ikrar Memakai Masker, dan masih banyak lagi.
Selain ketiga fitur yang telah dijelaskan, hal menarik lainnya ialah adanya fitur kuis dan tantangan yang akan memberikan edukasi interaktif kepada para pengguna. Pada kedua fitur ini akan ada banyak pertanyaan-pertanyaan menarik seputar COVID-19 yang bisa pengguna isi untuk menambah pengetahuan agar terbebas dari segala macam rumor yang tidak benar.
Keistimewaan lainnya yang juga ditawarkan yaitu informasi yang disampaikan dijamin akurat dan terpercaya, beban kuota yang cukup rendah, dan update informasi rutin secara berkala tentang berita perkembangan COVID-19.