Liputan6.com, Jakarta Jepang memang terkenal sebagai negeri yang memiliki banyak keunikan. Mulai dari tradisi geisha hingga kintsugi alias seni menambal keramik dengan emas. Ya, memang ada banyak hal menakjubkan di negeri Sakura ini yang membuat orang berdecak kagum. Tak terkecuali Tanbo Art.
Baca Juga
Advertisement
Tanbo Art merupakan seni menanam berbagai jenis padi mengikuti pola tertentu sehingga petak sawah terlihat seperti lukisan dari kejauhan. Bukan menggunakan kanvas atau kertas, para seniman ini justru memanfaatkan sawah yang luas sebagai medianya.
Para petani di desa Inakadate di prefektur Aomori, Jepang, sejak tahun 1993 telah mencampurkan berbagai jenis padi untuk menciptakan karya seni berskala besar. Hal tersebut bahkan masih bertahan hingga saat ini.
Saksikan Video Pilihan Di Bawah Ini:
Mereka Pernah Melukis Monalisa hingga Marilyn Monroe
Untuk menciptakan sebuah lukisan yang menarik, para petani menanam padi dengan warna yang berbeda setiap tahunnya. Secara bertahap, para petani Inakadate mulai menggunakan pola yang jauh lebih rumit karena semakin terampil.
Karya unik tersebut lantas mengundang turis dari berbagai negara. Terdapat sebanyak 340 ribu turis yang mengunjungi Tanbo Art Inakadate pada tahun 2016. Para pengunjung melihat lukisan sawah itu melalui menara setinggi 22 meter yang sengaja dibuat oleh penduduk setempat.
Beberapa lukisan pernah mereka buat dari karya seni klasik, seperti Monalisa, Napoleon, Marilyn Monroe hingga beberapa ikon bersejarah Jepang lainnya. Ratusan orang bekerja sama menjadi sukarelawan untuk menciptakan karya besar tersebut.
Mulanya, relawan akan menanam beras yang telah direkayasa sesuai desain yang dicampur dengan butiran padi berwarna lainnya. Mereka menggunakan Tsugaru Roman yang merupakan padi lokal Inakadate dengan warna hijau, Yukiasobi dan Beniasobi untuk warna putih dan merah.
Advertisement
Sepi Pengunjung Akibat Pandemi Covid-19
Biasanya, para wisatawan dapat mengikuti seluruh proses tradisional dari penanaman hingga waktu panen tiba. Sayangnya, pandemi Covid-19 sangat berdampak besar bagi industri pariwisata ini. Hal itu membuat tidak adanya kepastian apakah desa Inakadate akan menjadi tuan rumah acara seni tahun ini atau tidak.