Kiat Dirut Garuda Ciptakan Penerbangan Aman Meski Cuaca Ekstrim

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra membeberkan kiat-kiat perseroan untuk mewujudkan penerbangan aman kendati di musim penghujan

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2021, 18:15 WIB
Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) Irfan Setiaputra saat berkenalan kepada media di Jakarta, Jumat (24/1/2020). Dalam perkenalan tersebut Triawan dan Irfan memaparkan program program baru untuk pembenahan Garuda Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra membeberkan kiat-kiat perseroan untuk mewujudkan penerbangan aman kendati di musim penghujan. Pertama, menjadikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai partner.

Menurutnya, dengan menjadikan BMKG sebagai partner maka Garuda Indonesia akan memperoleh informasi cuaca yang lebih mutakhir. Ini untuk memastikan perjalanan seluruh pesawat menjadi lebih aman.

"Jadi, BMKG memang partner kita dan kita selalu mendapatkan informasi kondisi terakhir seperti tadi ibu (Dwikorita) Kepala BMKG sampaikan. Kita juga mendapatkan informasi beberapa saat misalnya sebelum penerbangan itu terjadi, jadi bukan hanya satu hari atau beberapa jam sebelumnya," ungkapnya dalam webinar bertajuk Waspada Cuaca Ekstrem di Sektor Transportasi, Selasa (2/2/2021).

Selain itu, Garuda Indonesia juga telah menggandeng sejumlah lembaga prakiraan internasional yang terpercaya untuk mendukung perjalanan maskapai yang aman. Diantaranya National Weather Service (NWS) sampai UK Meteorological.

"Karena seperti diketahui, kita juga tidak hanya melakukan penerbangan domestik. Tapi juga internasional," tuturnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kendali Pilot

Garuda Indonesia meluncurkan livery khusus yang menampilkan visual masker pada bagian depan (hidung) pesawat Airbus A330-900 Neo yang merupakan livery masker pesawat pertama yang ada di Indonesia.

Selanjutnya, perseroan juga memberikan wewenang penuh terhadap pilot untuk memastikan pesawat laik terbang atau pilot in command. Sebab, peran pilot dinilai sangat vital untuk mewujudkan tercapainya penerbangan yang aman termasuk di musim penghujan.

"Ini kembali lagi saya ingin selalu menegaskan, end of the day ialah (pilot) yang akan memutuskan pada saat-saat terakhir mengetahui persis sepanjang perjalanan prakiraan cuaca itu seperti apa," imbuh dia.

Terakhir, pihak perseroan memastikan panjang lintasan pendaratan di berbagai bandar udara telah mencukupi sebelum penerbangan dilakukan. Termasuk jika terjadi genangan air.

"Ini untuk dapat mengantisipasi cara tepat efektivitas pengereman," ujar dia mengakhiri.

Sulaeman

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya