Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah saat ini tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah mitra dalam pengembangan proyek Electric Vehicle (EV) Battery atau baterai elektronik. Salah satunya kerja sama dengan Tesla.
Ketua Tim Percepatan Proyek Baterai Kendaraan Listrik, Agus Tjahajana mengatakan, saat ini pihaknya masih dalam tahap negosiasi dengan perusahaan otomotif dan penyimpanan energi asal Amerika Serikat (AS) itu.
Advertisement
"Kita sedang dalam tahap negosiasi. Kita sedang mencari dan ingin mengetahui kira-kira interest-nya Tesla apa,” kata Agus dalam diskusi virtual, Selasa (2/2/2021).
Agus menambahkan, Tesla mulai masuk saat proyek ini sudah berjalan sekitar 5-6 bulan. Pihaknya tengah mempelajari kemungkinan Tesla akan memijakan investasi. Sejauh ini, Agus mengatakan Tesla lebih tertarik untuk masuk dalam pengembangan Energy Storage System (ESS).
"Salah satu yang kami dapat tangkap dari pembicaraan kemarin, Tesla ingin masuk ke ESS,” kata dia.
Selain Tesla, dua perusahaan lain yang masih dalam proses negosiasi adalah Contemporary Amperex Technology Co. Ltd (CATL) dari China dan investor asal Korea Selatan, LG Chem Ltd.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Laju Saham Antam dan TINS Kehabisan Tenaga, Kenapa?
Sebelumnya, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam belum dapat mempertahankan pergerakan di zona hijau pada Selasa, 2 Februari 2021. Saham Antam melemah ini terjadi di tengah kabar tim Tesla yang akan datang pada Februari 2021 membatalkan kunjungannya.
Saham ANTM bahkan masuk auto rejection bawah (ARB). Mengutip data RTI, pukul 13.56 WIB, saham ANTM turun 6,92 persen ke posisi Rp 2.420 per saham. Total frekuensi perdagangan 125.062 kali dengan nilai transaksi Rp 2,3 triliun.
Pada Senin, 1 Februari, saham ANTM sempat menguat 17,12 persen ke posisi Rp 2.600 per saham dengan transaksi Rp 5,1 triliun.
Saham PT Timah Tbk (TINS) susut 6,59 persen ke posisi Rp 1.915 per saham. Total frekuensi perdagangan 35.290 kali dengan nilai transaksi Rp 470,6 miliar.
Saham PT Vale Indonesia Tbk merosot 3,6 persen ke posisi Rp 6.025 per saham. Saham INCO sempat berada di level tertinggi 6.375 per saham dan terendah 5.850 per saham. Nilai transaksi harian saham Rp 270,6 miliar.
Advertisement