Liputan6.com, Jakarta - Saham pendatang baru yaitu PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) mampu bertahan di zona hijau saat pencatatan perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penguatan saham WMUU bahkan di tengah tekanan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, (2/2/2021).
Mengutip data RTI, saham WMUU melonjak 34,44 persen ke posisi Rp 242 per saham. Saham WMUU dibuka naik Rp 20 ke posisi Rp 200 per saham dari harga saham perdana Rp 180. Saham WMUU sempat berada di level tertinggi Rp 242 dan terendah Rp 187 per saham.
Total frekuensi perdagangan saham 52.727 kali dengan nilai transaksi Rp 230,4 miliar.
Sementara itu, laju IHSG merosot 0,39 persen atau 23,70 poin ke posisi 6.043,84. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,91 persen ke posisi 938,60. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.
Baca Juga
Advertisement
Sebanyak 234 saham melemah sehingga menekan IHSG. 247 saham menguat dan 146 saham diam di tempat. Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.157,25 dan terendah 6.018,09.
Total frekuensi perdagangan saham 1.705.259 kali dengan volume perdagangan 24,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 17,7 triliun. Investor asing jual saham Rp 547,51 miliar di pasar reguler.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan yang dipimpin sektor saham tambang turun 3,11 persen. Disusul sektor saham konstruksi merosot 1,64 persen dan sektor saham pertanian turun 1,26 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 1,15 persen dan catat penguatan terbesar.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Jadi Pendatang Baru di BEI
PT Widodo Makmur Unggas Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor perunggasan akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 2 Februari 2021.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan mencatatkan saham perdana di papan utama dengan kode saham WMUU. Jumlah saham yang dicatatkan 12,94 miliar saham terdiri dari saham pendiri sebanyak 11 miliar saham dan penawaran umum saham perdana termasuk employee stock allocation (ESA) sebesar 1,94 miliar saham.
Jumlah saham yang ditawarkan 1,94 miliar setara 15 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran saham perdana.
Harga penawaran umum saham perdana Rp 180 dengan nilai nominal saham Rp 50. Total dana yang diraup dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 349,41 miliar.
Dalam pelaksanaan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) ini, perseroan telah menunjuk PT CIMB Niaga Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas dan PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Perseroan akan menggunakan dana IPO sebesar 74,3 persen untuk ekspansi perseroan dengan menambah serta memperluas sarana produksi seperti pembangunan fasilitas Breeding PS Farm berlokasi di Gunungkidul, Yogyakarta, pembangunan fasilitas layer commercial farm di Klaten, Jawa Tengah, pembangunan fasilitas hatchery di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dan pembangunan fasilitas Broiler Commercial Farm di Wonogiri, Jawa Tengah.
Selain itu, perseroan juga akan membangun fasilitas slaughterhouse di Cianjur, Jawa Barat dengan target operasi pada Maret 2021, dan membangun fasilitas Feedmill di Ngawi, Jawa Timur.
Dana IPO sekitar 25,7 persen akan digunakan untuk modal kerja perseroan seperti membeli bahan baku feedmill dan pembelian ayam broiler.
Advertisement