Sudah Diuji Coba, Kapan GeNose Resmi Digunakan?

GeNose akan menjadi syarat bagi calon penumpang Kereta Api (KA) sebelum bepergian.

oleh Athika Rahma diperbarui 03 Feb 2021, 09:13 WIB
GeNose, alat pendeteksi Covid-19 melalui hembusan nafas diklaim memiliki tingkat akurasi ketepatan mencapai 97 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro meninjau uji coba implementasi alat pendeteksi Covid-19 lewat embusan nafas, GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Rabu (3/2/2021).

Nantinya, GeNose akan menjadi syarat bagi calon penumpang Kereta Api (KA) sebelum bepergian. Dengan harga tes terjangkau, GeNose bisa meringankan biaya bagi masyarakat yang hendak bepergian.

Menhub Budi mengatakan, secara resmi, implementasi GeNose akan diwajibkan di stasiun KA per 5 Februari mendatang.

"Tanggal 5 ada di Tugu (Stasiun Tugu, Yogyakarta) dan Senen (Stasiun Pasar Senen). Sekarang dilakukan agar alat ini sudah siap saat tanggal 5 (Februari). Kita lihat nanti kebutuhannya seperti apa sehingga kita bisa menentukan jumlah GeNose (yang dipasang)," kata Menhub di Stasiun Pasar Senen.

Menhub bilang, 1 alat GeNose dapat memeriksa 20 orang dalam 1 jam. "Maka dengan 10 alat maka bisa memeriksa 2.000 orang dalam 1 jam," ujarnya.

Saat ini, pihaknya menerapkan GeNose secara bertahap. Ditargetkan, alat ini segera terpasang di 44 stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera. Setelah diterapkan di stasiun KA, GeNose rencananya akan diterapkan di moda transportasi lain seperti angkutan udara.

"Kita juga melakukan secara bertahap, sekarang 2, 10 hari lagi 5 (stasiun), 10 hari lagi jadi 20, 10 hari lagi menjadi 44 semuanya. Dalam proses ini kita akan evaluasi, apa yang harus diperbaiki," kata Menhub.

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menhub Sambangi Stasiun Pasar Senen Tinjau Uji Coba Penggunaan GeNose

Menhub Budi Karya Sumadi meninjau dan mengecek penerapan protokol kesehatan sekaligus Random Check Rapid Antigen & GeNose di Terminal Kampung Rambutan pada Rabu, 23 Desember 2020. Dok Kemenhub

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Stasiun Pasar Senen, Rabu (3/2/2021).

Bersama Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro, Menhub meninjau penerapan alat screening virus Covid-19 buatan anak bangsa GeNose kepada calon penumpang Kereta Api (KA).

BACA JUGA

Lebih Murah, Cek Rincian Harga Emas Pegadaian per 3 Februari 2021 "Kami selaku regulator dari kegiatan transportasi kami memastikan adanya safety. Sekarang ini juga memastikan prokes harus dijalankan, kita harus memastikan mereka yang melakukan perjalanan aman dari Covid-19," ujar Menhub di Stasiun Pasar Senen.

Dalam kesempatan yang sama Menristek Bambang membeberkan kelebihan GeNose. Selain nyaman dipakai, GeNose juga mudah dioperasikan karena menggunakan perangkat komputer.

"Dan tentunya cepat hasilnya, dari beberapa penumpang membutuhkan waktu kurang dari 3 menit," kata Bambang

Adapun, mesin GeNose ini dipatok seharga Rp 60 juta tapi dapat dipakai 100 ribu kali tes dengan biaya Rp 20 ribu per tesnya. "Sangat memudahkan penumpang tanpa memberatkan uang yang dikeluarkan," kata Bambang.

Alat pendeteksi Covid-19 berbasis embusan napas ini juga telah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan RI dan siap dipasarkan, dengan izin edar bernomor Kemenkes RI AKD 20401022883.


Penumpang Kereta Api Wajib Puasa 30 Menit Sebelum Tes GeNose

Seorang pria mengetes alat GeNose C19 buatan Universitas Gadjah Mada (UGM) di Kementerian PMK, Jakarta, Kamis (7/1/2021). GeNose merupakan alat skrining Covid-19 yang lebih praktis ketimbang alat-alat lainnya yang sudah diberikan kepada masyarakat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Peneliti GeNose Dr. Dian K Nurputra menghimbau agar calon penumpang kereta api untuk berpuasa selama 30 menit hingga 1 jam sebelum melakukan test GeNose. Tujuannya agar hasil yang diperoleh lebih efektif.

“Sebagaimana pemeriksaan alat kesehatan, harus persiapan dulu dengan cara puasa makan, minum, dan merokok minimal 30 menit sampai 1 jam sebelum di tes. Setelah puasa barulah bisa dites menggunakan GeNose,” kata Dr. Dian dalam LIVE Instagram @kemenhub151, Senin (1/2/2021).

Kemudian pasien akan diberikan kantong plastik khusus untuk menghembuskan nafas seperti meniup balon. Barulah nafas tersebut akan dianalisis menggunakan alat GeNose. Dr. Dian menegaskan kantong plastic yang digunakan 1 kali pakai sehingga kebersihannya terjaga.

Terkait akurasi, Dr. Dian mengatakan tingkat akurasi sampel populasi penelitian berbeda-beda. Misalnya ketika GeNose dilakukan uji klinis kepada pasien covid-19 yang  telah diketahui hasilnya, akurasinya itu mencapai 97 persen.

Tapi untuk akurasi populasi bebas yang nanti akan diterapkan di 2 Stasiun Kereta Api Senen Jakarta dan Tugu Yogyakarta, maka tingkat akurasinya  lebih bervariasi, bisa 92 persen, 94 persen, dan lainnya sebagaimana keadaan pasien yang tes.

Jika memang pasien tersebut diduga positif covid-19, maka pasien yang merupakan calon penumpang Kereta Api itu tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan. Hal itu bertujuan untuk mencegah penularan covid-19 dengan penumpang lain.

Adapun Dr. Dian menegaskan, GeNose sudah melalui serangkaian uji tes. Maka dari itu, alat ini dinilai efektif untuk mengetahui secara dini seseorang terkena Covid-19 atau tidak.

“Ini berbeda dengan alat Kesehatan lainnya kita basisnya Artificial Intelligence (AI), kita menggunakan data base untuk melatih agar lebih pintar dalam membaca data,” katanya.

Namun, calon penumpang atau pasien tidak hanya mengandalkan tes GeNose saja. karena GeNose sifatnya screening, tetap komparatornya dengan PCR. Sebab pemeriksaannya GeNose dan PCR itu berbeda.

“Kalau GeNose memeriksa metabolisme, sedangkan PCR yang diperiksa partikel virusnya sendiri,”pungkasnya. 


Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa

Infografis GeNose, Alat Deteksi Cepat Covid-19 Karya Anak Bangsa. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya