Kurangi Banjir Rob Pekalongan, Tanggul Sepanjang 7,2 Km Rampung Dibangun

PUPR telah menyelesaikan pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir dan Rob Pekalongan dengan tanggul pembatas atau disebut tanggul rob sepanjang 7,2 km

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 03 Feb 2021, 12:00 WIB
Tanggul pembatas atau disebut tanggul rob sepanjang 7,2 km.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Infrastruktur Pengendalian Banjir dan Rob Pekalongan yang menggunakan sistem polder berupa long storage dengan tanggul pembatas atau disebut tanggul rob sepanjang 7,2 km.

Pembangunan tanggul bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan ketinggian tanggul rob yang tepat diharapkan dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang panjang.

"Biasanya polder itu berbentuk kolam, tetapi karena berada di wilayah permukiman dan tambak, kita buat long storage dimana pada bagian ujungnya kita pasang pompa," terang Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Rabu (3/2/2021).

Jumlah pompa yang dipasang sebanyak 7 x 2 m3 per detik atau 14 m3 per detik yang melayani catchment area seluas 35 ribu ha. Secara keseluruhan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air meletakkan beberapa rumah pompa di sepanjang jalur tanggul, yakni di Silempeng (2 x 2.000 liter per detik), di Sengkarang (3 x 2.000 liter per detik), dan di Pabean (2 x 2.000 liter per detik).

Kepala BBWS Pemali Juana M Adek Rizaldi menyatakan, untuk saat ini juga tengah diselesaikan tambahan satu rumah pompa di Mrican sebanyak 3 unit pompa yang masing-masing berkapasitas 2.000 liter per detik.

"Saat ini progresnya sebesar 46 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun 2021," jelas Adek.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


3 Paket

Warga melintasi banjir rob yang merendam Kompleks Perumahan Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta, Minggu (7/6/2020). (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Pembangunan pengendali banjir dan rob Pekalongan terbagi menjadi tiga paket kontraktual. Paket I berupa pekerjaan tanggul dan long storage sepanjang 2,85 km lebar 30 m, normalisasi Sungai Silempeng dan pemasangan parapet Sungai Mrican, pembangunan rumah pompa Mrican dan rumah pompa Silempeng.

Pekerjaan dilakukan kontraktor PT Bina Mitra Indosejahtera-PT Aset Prima Tama lewat skema Kerja Sama Operasi (KSO) dengan pendanaan APBN 2017-2019 senilai Rp 145,47 miliar.

Paket II berupa pekerjaan tanggul dan long storage sepanjang 2,2 km lebar 30 meter, dan pemasangan parapet Sungai Bremi dan Meduri sepanjang 4,46 km, pembangunan rumah pompa Sengkareng. Pekerjaan dilakukan oleh kontraktor PT PP-PT SAC Nusantara (KSO) dengan pendanaan APBN 2017-2019 senilai Rp 193 miliar.

Paket III berupa pekerjaan tanggul dan long storage sepanjang 2,31 km dan lebar 10 meter, serta pembangunan rumah pompa, serta pekerjaan parapet Jalan Kunti sepanjang 800 m. Dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya dengan pendanaan APBN 2017-2019 senilai Rp 127,5 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya