Liputan6.com, Blora - Blora memang tidak punya wisata bahari, tapi bukan berarti Blora tak layak dikunjungi. Banyak destinasi wisata hits lain yang ada di Blora, salah satunya adalah Bukit Serut. Meski hanya memakan waktu tempuh sekitar 40 menit dari alun-alun kota Blora, perjalanan menuju lokasi harus ditempuh dengan susah payah, karena jalan belum diaspal.
Baca Juga
Advertisement
Namun perjuangan itu bisa terbayar lunas dengan keindahan alam yang disajikannya. Tak heran jika mengklik nama 'Bukit Serut' di google, panorama keindahannya sudah banyak yang mengabadikannya.
Tim Liputan6.com berkempatan menyambangi destinasi wisata yang mulai hits di kalangan traveler Indonesia itu. Kepada Liputan6.com, Rahmad Saifur, pemuda Desa Singonegoro mengatakan, nama Bukit Serut diambil lantaran di wilayah pegunungan itu ada satu pohon serut yang sudah berusia tua.
"Ya inisiatif warga, langsung dinamai Bukit Serut," katanya, belum lama ini.
Saifur yang juga salah satu pengurus karang taruna di desa itu mengatakan, warga desa yang sadar wisata punya harapan besar ke depan akses jalan menuju Bukit Serut sudah rapi dengan aspal. Sehingga para pengunjung bisa lebih mudah dan tidak bersusah payah jika ingin ke lokasi setempat.
"Rencana ke depan pasti ada, kalau nggak paving ya aspal. Pokoknya ada," katanya.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak video pilihan berikut ini:
Jalan Menuju Bukit Serut
Untuk saat ini, jika berkunjung ke bukit serut akan dihadapkan dengan kondisi jalan yang kurang layak. Seperti aspalnya berantakan, jalanan becek saat musim hujan, hingga kondisi tanah yang bikin kendaraan mengalami selip ban. Kondisi tersebut dapat dijumpai sekitar 300 meter sebelum sampai lokasi tujuan.
Saifur menjelaskan, bukit serut merupakan lahan milik perhutani yang dikelola oleh karang taruna Desa Singonegoro. Ide untuk membuat bukit tersebut muncul sekitar tahun 2019 lalu.
Menurutnya, sebelum menjadi tempat wisata alam, awalnya merupakan lahan yang ditanami berbagai macam tanaman. Namun, karena pemandangannya cukup menyejukkan mata, maka bukit tersebut diubah fungsinya.
"Karang taruna inisiatif bagaimana kalau tempat ini dibikin wisata, itu pemdes mendukung. Lalu jadilah seperti sekarang. Ini sepenuhnya dari swadaya masyarakat," jelas Saifur.
Advertisement
Ramai Dikunjungi
Untuk menarik perhatian, masyarakat rutin melakukan kerja bhakti hampir tiap minggu. Para wisatawan yang berkunjung gratis dan hanya ditarik iuaran parkir kendaraan Rp2000. Per minggu bukit tersebut mampu menggaet pengunjung sebanyak 200 orang lebih.
Bukit serut ramai-ramainya pada hari Sabtu dan Minggu. Bahkan ada yang rela datang pada malam hari untuk melihat suasana kota sekitar Blora dari atas bukit.
Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di tempat wisata tersebut, kepolisian kerap berpatroli ke lokasi. Semata-mata demi menjaga keamanan dan mengingatkan masyarakat agar taat protokol kesehatan di situasi pandemi Covid-19 sekarang ini.
"Sering banget kita ke sana untuk patroli. Kita juga usai gowes dari sana bersama-sama sambil sarapan di atas bukit serut," kata Kapolsek Jiken, Iptu Nur Dwi Edie.
Ia menambahkan, adanya wisata bukit serut diharapkan mampu menjadi rujukan para wisatawan. Bahkan jadi kiblatnya destinasi wisata alam baru yang ada di Blora.
Bukit serut disuguhi banyak spot buatan yang instagramable untuk berfoto. Bagi kalian yang ingin berkunjung, bisa ke sana setiap saat asalkan jangan siang hari.
"Rekomendasinya ya kapanpun. Bisa pagi, sore, dan malam. Tapi jangan siang hari jika pas cuacanya cerah dan panas. Pastinya jadi kurang nyaman," kata Nur Dwi Edie.