Strategi Warren Buffett Indonesia Lo Kheng Hong Saat Borong Saham

Berikut sejumlah hal terkait investor Lo Kheng Hong yang disebut Warren Buffett Indonesia saat akumulasi saham BMTR dan MBSS.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 05 Feb 2021, 05:15 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham di PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBBS) pada akhir Januari 2021.

Pada Selasa, 2 Februari 2021, saham BMTR naik tipis 0,75 persen ke posisi Rp 268 per saham. Saham BMTR naik 6 poin saat pembukaan ke posisi 272 per saham. Saham BMTR sempat berada di level tertinggi 278 dan terendah 262 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.734 kali dengan nilai transaksi Rp 39,2 miliar.

Investor asing beli saham Rp 4,1 miliar dan jual Rp 8,7 miliar. Sedangkan investor domestik beli saham Rp 35,2 miliar dan jual Rp 30,6 miliar.

Sementara itu, saham MBSS turun tipis 0,95 persen ke posisi Rp 416 per saham. Saham MBSS sempat dibuka menguat Rp 20 ke posisi 440 per saham. Saham MBSS sempat di level tertinggi 462 dan terendah 416 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 1.304 kali dengan nilai transaksi Rp 6,2 miliar.

Berikut sejumlah hal terkait investor Lo Kheng Hong yang disebut Warren Buffett Indonesia saat akumulasi saham BMTR dan MBSS yang dirangkum Rabu, (3/2/2021):

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham BMTR dan MBSS pada 3 Februari 2021

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham MBSS melemah pada perdagangan kemarin ke posisi 416 per saham. Saham MBSS berbalik arah pada perdagangan Rabu pekan ini.

Pada perdagangan saham Rabu, 3 Februari 2021 pukul 11.27 WIB, saham MBSS naik 1,44 persen ke posisi 422 per saham. Saham MBSS naik ke posisi tertinggi 426 dan terendah 416 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 242 kali dengan nilai transaksi Rp 513,1 juta.

Saham BMTR naik tipis 0,75 persen ke posisi Rp 270 per saham. Saham BMTR dibuka naik tipis ke posisi Rp 268 per saham. Saham BMTR sempat berada di level tertinggi 274 dan terendah 264 per saham. Nilai transaksi Rp 12,8 miliar.


Lo Kheng Hong Tambah Saham di BMTR dan MBSS

Pengunjung melintasi papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Investor Lo Kheng Hong menambah kepemilikan saham di dua emiten yaitu PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS).

Hal itu seperti dikutip dari data PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia (KSEI) pada Selasa, 2 Februari 2021 terkait pemegang saham di bawah 5 persen per 29 Januari 2021, investor yang juga dijuluki Warren Buffett Indonesia ini membeli saham BMTR sebanyak 950.888.100 atau 5,73 persen pada 29 Januari 2021. Sebelumnya pada 28 Januari 2021, saham BMTR yang dimiliki 943.684.700 atau 5,69 persen.

Per 31 Oktober 2020, kepemilikan saham BMTR antara lain PT MNC Investama Tbk 46,14 persen, Lo Kheng Hong 5,81 persen, dan masyarakat 48,05 persen.

Sebelumnya BMTR melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau private placement pada akhir 2020. Hal ini dapat membuat kepemilikan saham terdilusi.

Selama Januari 2021, saham BMTR melemah 14,48 persen ke posisi Rp 248 per saham. Saham BMTR sempat berada di level tertinggi 320 dan terendah 240 per saham.

Selain itu, Lo Kheng Hong juga menambah kepemilikan saham di MBSS. Pada 28 Januari 2021, jumlah kepemilikan saham di MBSS sebesar 101.399.300 atau 5,79 persen menjadi 101.555.600 atau 5,80 persen pada 29 Januari 2021.

PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk bergerak di usaha pelayaran yang berdiri sejak 24 Maret 1994.  Kepemilikan saham MBSS per 31 Desember 2020, mengutip data RTI antara lain PT Indika Energy Infrastructure sebesar 51 persen, UBS AG Singapore S/A China Navigation sebesar 25,68 persen, Lo Kheng Hong 5,79 persen, masyarakat sebesar 17,52 persen.


.Alasan Lo Kheng Hong Beli Saham BMTR dan MBSS

Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan bursa saham 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Investor Lo Kheng Hong gencar menambah saham di PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS). Lalu apa alasan investor yang disebut Warren Buffett Indonesia ini menambah kepemilikan saham di dua emiten tersebut?

Lo Kheng Hong menuturkan, harga saham dua emiten tersebut sudah merosot. Ia pun mengambil kesempatan untuk membeli.

"Karena turun banyak, di kasih diskon jadi saya tambah beli,” ujar Lo Kheng Hong saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Selasa, 2 Februari 2021.

Ia menuturkan, pasar sedang panik sehingga menekan harga saham. “Di kasih diskon oleh pasar, karena pasar sedang panik, jadi saya menambah kepemilikan saya. Panic selling,” kata dia.


Ikuti Strategi Warren Buffett

Layar informasi pergerakan harga saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada prapembukaan perdagangan Rabu (14/10/2020), IHSG naik tipis 2,09 poin atau 0,04 persen ke level 5.134,66. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Strategi yang dilakukan Lo Kheng Hong seperti kutipan yang disampaikan investor Warren Buffett. Ia pernah menyebutkan  “Be greedy when the others are fearful”. Lo Kheng Hong pun menerapkan hal tersebut “Always. Be greedy when the others are fearful,” ujar dia.

Lo Kheng Hong menuturkan, jika mengetahui saham perusahaan yang dibeli itu bagus dan murah tentu tidak akan panik ketika harga sahamnya turun.  Ia mengatakan, seseorang yang panik ketika harga saham turun karena tidak tahu apa yang dibeli.

“Dia beli kucing dalam karung. Dia membeli karena mendengar dari tukang pom pom. Dia membeli karena mendengar dari influencer, sehingga dia panic ketika harga sahamnya turun,” ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya