Liputan6.com, Jakarta - Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Donny Hutabarat mengabarkan, asosiasi bank dan pasar keuangan di Singapura dan New York, Amerika Serikat (AS) telah mengadopsi perubahan mekanisme yang akan dilakukan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) per 5 April 2021
Seperti diketahui, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 21 Januari 2021 telah menyepakati perubahan mekanisme JISDOR yang menerbitkan harga spot rupiah antar bank di pasar valuta asing Indonesia.
Advertisement
"Sejak diumumkan tanggal 21 Januari kemarin, the Association of Banks in Singapore (ABS) dan kemudian di New York, mereka sudah meng-adopt sistem baru ini, sudah masuk kepada draft perjanjian usaha mereka, dan kini mereka siap untuk melakukan ini," kata Donny dalam sesi teleconference, Rabu (3/2/2021).
Menurut dia, keduanya melihat penguatan JISDOR sebagai sesuatu yang sangat positif, sehingga mereka menunggu implementasi mekanisme baru tersebut pada 5 April 2021.
"Ini merupakan bagian komunikasi dari asosiasi ABS dan New York kepada investor asing yang menggunakan JISDOR ini sebagai acuan transaksi mereka. Diharapkan nanti di domestik juga akan lebih cepat dan lebih diperluas nanti persiapannya," ujarnya.
Donny mengutarakan, Bank Indonesia merasa perlu mengumumkan dan mengkomunikasikan perubahan mekanisme ini secara luas. Sehingga pelaku pasar siap untuk mengadopsi sistem baru JISDOR di 5 April mendatang.
"Persiapannya sendiri ada waktu 2,5 bulan. Persiapan sistem, SOP, dan lain-lain mereka ada waktu yang cukup. Kita komunikasikan ke pelaku, baik onsource maupun outsource, mereka melihat waktu itu cukup," tuturnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Stabilkan Rupiah, BI Ubah Mekanisme JISDOR Mulai 5 April 2021
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan mengubah beberapa mekanisme kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) mulai 5 April 2021. Perubahan ini dilakukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI Donny Hutabarat mengatakan, keputusan bank sentral untuk memperkuat mekanisme JISDOR ini telah disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pada 21 Januari 2021 silam.
"Kebijakan tersebut adalah melakukan penguatan JISDOR guna tingkatkan kredibilitas pasar valas, domestik, dan memenuhi stabilitas nilai tukar rupiah," kata Donny dalam sesi teleconference, Rabu (3/2/2021).
Dalam perubahan ini, ia menerangkan, penyesuaian waktu pengumpulan data transaksi pembentuk JISDOR akan diperpanjang, dari semula pukul 08.00-09.45 WIB menjadi 08.00-16.00 WIB.
"Penguatan Jisdor ini dilakukan melalui penyesuaian waktu pengumpulan data transaksi pembentuk JISDOR, sehingga JISDOR mencerminkan transaksi spot yang terjadi sepanjang hari," ungkap Donny.
Kemudian waktu penerbitan JISDOR pun akan bergeser, dari semula pukul 10.00 WIB menjadi 16.15 WIB.
Donny mengutarakan, Bank Indonesia akan mulai mengimplementasikan perubahan mekanisme ini per 5 April 2021 mendatang. Sehingga ada waktu cukup bagi pelaku pasar untuk menyesuaikan dengan penguatan JISDOR ini.
"JISDOR yg seperti sekarang masih diterbitkan jam 9-10, itu terakhir akan 1 April, kemudian nanti tanggal 5 (April) ada yang baru," ujar Donny.
Advertisement