Liputan6.com, Jakarta - Pandemi covid-19 bukanlah pandemi yang pertama di dunia. Namun pandemi covid-19 menghadapi sejumlah tantangan karena maraknya hoaks yang beredar.
Salah satu upaya mengendalikan pandemi adalah dengan jalan vaksinasi. Dan maraknya hoaks di internet, media sosial hingga aplikasi percakapan bisa menghambat program vaksinasi covid-19 itu sendiri.
Advertisement
Masyarakat tentu harus berpikir lebih kritis saat menerima informasi seputar vaksin covid-19. Tetapi tak sedikit pula yang menyebarkan secara tak sengaja informasi yang belum jelas kebenarannya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan ada 1402 hoaks soal covid-19 sejak 23 Januari 2020 hingga 1 Februari 2021. Dari jumlah hoaks tersebut tersebar melalui 2.242 konten di berbagai media sosial.
Lalu bagaimana cara bijak menerima dan menyebarkan informasi di media sosial? Berikut tips dari Diena Haryana, Anggota Dewan Pengarah Siberkreasi dalam webinar "Lawan Hoaks, Lindungi Keluarga dengan Vaksin Covid-19" yang digelar Selasa (2/2/2021).
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Cara Bijak Hindari Hoaks
1. Tidak mudah percaya kepada informasi yang diterima, selalu cek dan ricek apakah informasi yang didapat juga dimuat oleh media-media yang terpercaya.
2. Mengerti sisi hukum: masyarakat perlu tahu bahwa ada UU Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) agar pengguna sosial media tak terjerat hukum.
3. Sadar untuk tidak dimanipulasi dan terprovokasi oleh para penyebar hoaks.
4. Menjaga jejak digital kita dengan tidak menjadi agen yang turut memprovokasi orang lain.
5. Memegang etika dalam berinternet: mengonsumsi informasi dari situs terpercaya dan menyebarkan informasi yang relevan dan terverifikasi.
Advertisement