Ingin Mulai Investasi Saham? Belajar Dulu Lewat Program Edukasi BEI Ini

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menuturkan, BEI telah menyediakan berbagai program dan sarana dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan investor.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Feb 2021, 15:11 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki sejumlah program yang dapat dimanfaatkan oleh utamanya calon investor yang ingin memulai investasi saham. Hal ini dimaksudkan agar investor paham betul apa saja prinsip dasar dalam investasi saham.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Hasan Fawzi menuturkan, BEI telah menyediakan berbagai program dan sarana dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan investor. Di antaranya ada kegiatan Sekolah Pasar Modal, Webinar, Workshop, dan melalui media sosial BEI.

"Silahkan untuk memanfaatkan program dan sarana edukasi ini, ataupun program edukasi yang dilakukan oleh para Anggota Bursa. Saat ini sebetulnya sudah sangat banyak program edukasi yang baik dalam berinvestasi saham ini, yang dapat diakses secara mudah oleh masyarakat dan para investor kita,” terang Hasan kepada wartawan.

Hasan menekankan, selain berpotensi memberikan keuntungan, investasi saham juga mengandung risiko kerugian. Oleh karena itu, BEI mendorong para investor untuk terus belajar dan meningkatkan pemahamannya saat berinvestasi saham.

Apalagi, baru-baru ini marak investor baru yang tak segan menggunakan ‘uang panas’ untuk investasi. Hal ini tentu tidak dianjurkan, mengingat fluktuasi pasar modal yang acap kali berubah. Sehingga dianjurkan untuk menggunakan ‘uang dingin’ saja saat berinvestasi.

 

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Jumlah Investor Pasar Modal Meningkat

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sepanjang 2020 jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang terdiri atas investor saham, obligasi, maupun reksa dana, meningkat sebesar 56 persen mencapai 3,87 juta Single Investor Identification (SID).

Kenaikan investor ini empat kali lipat lebih tinggi sejak 2016 dari 894 ribu investor. Selain itu, investor saham juga naik sebesar 53 persen menjadi sejumlah 1,68 juta SID. 

Kemudian, jika dilihat dari jumlah investor aktif harian, hingga 29 Desember 2020 terdapat 94 ribu investor atau naik 73 persen dibandingkan akhir tahun lalu. 

"Peningkatan jumlah investor serta aktivitas transaksi investor harian tentu merupakan hasil upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dalam mengedepankan sosialisasi dan edukasi terkait investasi di pasar modal kepada masyarakat,” tulis manajemen BEI seperti dikutip, Rabu, 3 Fenruari 2021.

Seiring dengan meningkatnya partisipasi investor ritel domestik, rekor transaksi perdagangan baru berhasil dicapai pada 2020. Yaitu frekuensi transaksi harian saham tertinggi pada 22 Desember 2020 sebanyak 1.697.537 transaksi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya