Liputan6.com, Jakarta - Gim online battle royale populer, Call of Duty: Warzone larang lebih dari 60 ribu pelaku kecurangan dalam permainannya. Pasalnya, penggunaan cheat EngineOwning kembali terdeteksi.
Pelarangan ini masuk dalam salah satu yang terbesar yang pernah ada untuk gim online kompetitif populer Warzone.
Advertisement
Induk Call of Duty: Warzone, Activision mendepak lebih dari 60.000 akun karena menggunakan kecurangan, menurut tiga sumber yang mengetahui perusahaan tersebut, pada Selasa (2/1/2021), lalu.
Larangan itu datang hanya sehari setelah pemain dan streamer Call of Duty yang populer mengumumkan bahwa dia keluar dari Warzone karena gim tersebut dipenuhi oleh para peretas.
"Gim ini dalam kondisi terburuk yang pernah ada. Activision sebenarnya tidak membahas berapa banyak peretas yang ada di gim tersebut," kata pemain yang dikenal sebagai Vikkstar123, seperti dikutip dari Vice, Rabu (3/2/2021).
Streamer populer lainnya bernama Jackfrags juga mengecam masalah kecurangan tersebut pekan lalu.
Pelarangan Terbesar
Ini adalah gelombang besar larangan ketiga yang dilakukan Activision terhadap penipu Warzone sejak game tersebut dirilis pada tahun 2020. Pada April tahun lalu, perusahaan tersebut memblokir lebih dari 70.000 akun.
Kemudian pada bulan September itu melarang sekitar 20.000 akun, yang sebagian besar menggunakan EngineOwning, aplikasi cheat populer.
Kali ini, sepertinya gelombang larangan menghantam pelanggan EngineOwning sekali lagi.
"Siapapun yang menggunakan EngineOwning sejak banwave terakhir dihapus," kata salah satu sumber yang mengetahui tentang larangan tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Advertisement
Pembaruan Cheat
Pada situs resmi EngineOwning, pengembang cheat menunjukkan bahwa mereka "memperbarui" cheat. Di saluran Discord, penipu mengeluh bahwa akun mereka diblokir.
"[EngineOwning] terdeteksi. RIP," tulis seorang pengguna.
Dalam pelanggan Discord of EngineOwning lainnya, seorang pengguna mengatakan bahwa semua orang dilarang.
Setelah cerita ini diterbitkan, Activision mengkonfirmasi berita larangan tersebut.
“Fokus kami adalah untuk memerangi para penipu dan penyedia cheat. Hari ini kami melarang 60.000 akun untuk kasus yang dikonfirmasi menggunakan perangkat lunak curang di Warzone, sehingga total kami hingga saat ini lebih dari 300.000 akun di seluruh dunia sejak diluncurkan,” tulis perusahaan dalam sebuah keterangan.