10 Bulan Koma, Remaja Ini Tak Tahu Ada Pandemi COVID-19

Seorang remaja berusia 19 tahun mulai siuman usai koma 10 bulan. Namun, keluarga bingung cara menjelaskan pandemi COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Feb 2021, 19:40 WIB
ilustrasi dokter/Photo by rawpixel.com from Pexels

Liputan6.com, Leicester - Remaja 19 tahun bernama Josep Flavill asal Inggris mulai siuman usai hampir 11 bulan koma. Ia mengalami kecelakaan pada 1 Maret 2020, sehingga tidak mengetahui pandemi COVID-19.

Menurut laporan StaffordshireLive, Rabu (2/3/2021), Joseph Flavill ditabrak mobil ketika sedang berjalan kaki. Kecelakan terjadi sebelum Inggris memulai lockdown.

Ia juga sudah dua kali terkena COVID-19 selama dirawat dan berhasil sembuh.

Keluarganya pun senang karena Joseph sudah sadar dan mulai bisa berkomunikasi dengan bahasa tubuh, seperti berkedip dan tersenyum. Namun, pihak keluarga mereka bingung bagaimana menjelaskan soal pandemi COVID-19.

"Ia membuat progres yang sangat bagus. Kita berusaha mencoba tetap positif," ujar bibi dari Joseph, Sally Flavill-Smith.

"Kita juga tidak tahu seberapa banyak ia mengerti sebab kecelakaannya, sebelum lockdown pertama, dan ia hampir seperti tertidur sepanjang pandemi," kata Sally.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, kasus harian COVID-19 di Inggris pada awal Maret 2020 hanya 40 kasus. Pada awal Januari 2021, kasus harian mencapai 52 ribu.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Beri Penjelasan Sederhana

Sebuah tanda yang menyarankan orang untuk tes COVID-19 ditampilkan di taman saat salju turun di London barat saat ibu kota Inggris mengalami hujan salju yang jarang terjadi pada Minggu (24/1/2021). Hujan salju langka itu membawa kegembiraan di tengah lockdown secara nasional (JUSTIN TALLIS/AFP)

Joseph dirawat selama 10 bulan karena menderita trauma kepala. Keluarganya berhasil mengumpulkan dana sebesar 30 ribu pound sterling via donasi internet untuk membantu penyembuhan remaja penggemar hockey ini.

Ketika dirawat, keluarganya juga tak bisa menjenguk secara leluasa karena ada pembatasan.

Sally Flavill Smith berkata keluarganya sudah menjelaskan via video call kenapa mereka tak bisa menjenguk bersama, namun belum menjelaskan skala dari pandemi ini.

"Ia tidak akan tahu apa-apa tentang pandemi karena ia tertidur selama 10 bulan. Kesadarannya mulai meningkat sekarang tetapi kita tidak tahu apa yang dia ketahui," ujar Sally kepada The Guardian.

"Kita berusaha menceritakan sesimpel mungkin," jelas wanita itu seperti dilaporkan The Guardian. Sally berharap bisa menjelaskan secara pandemi lewat pertemuan tatap muka.


Proses Pemulihan Berlanjut

Para penumpang berjalan melalui Canary Wharf yang hampir sepi selama jam sibuk di London, Inggris, 12 Januari 2021. Inggris sedang menerapkan lockdown nasional ketiga untuk mengekang penyebaran virus corona COVID-19. (Victoria Jones/PA via AP)

Joseph awalnya dirawat di RS Umum Leicester, kemudian kini dipindahkan ke pusat perawatan Adderley Green.

Ia pernah dua kali tertular COVID-19 selama dirawat. Pertama ketika koma, lalu ia terpapar lagi saat mulai sembuh. Kondisinya kini sudah negatif COVID-19.

Sharon, ibu dari Joseph, mengurus anaknya selama di rumah sakit. Ia selalu memakai APD ketika menjenguk anaknya.

Pihak keluarga ingin Joseph memulai fisioterapi lagi karena sempat berhenti akibat COVID-19.

Sally berkata perjalanan bagi kesembuhan Joseph masih jauh, namun ia optimistis karena selama tiga pekan terakhir kondisi Joseph meningkat dengan luar biasa.


Infografis COVID-19:

Infografis Kunci Hadapi Covid-19 dengan Iman, Aman dan Imun. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya