Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menerapkan terobosan baru dengan menambah layanan digitalisasi data dan smart meter monitoring pemakaian gas dan status jaringan. Hal ini untuk meningkatkan keamanan dan pelanggan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil (GasKita).
Direktur Komersial PGN Faris Azis mengatakan, dengan adanya layanan digitalisasi, akan semakin memperkuat keamanan penggunaan gas bumi, selain itu juga semakin memudahkan PGN dalam pencatatan pemakaian gas per bulan. Secara otomatis, pemakaian gas terhitung secara akurat dan tepat waktu melalui smart meter yang menggunakan jaringan telekomunikasi handal.
Advertisement
"Metode tersebut juga dapat meminimalkan kontak fisik di masa pandemi Covid-19," kata Faris, di Jakarta, Rabu (3/2/2021).
Melalui program baru ini, PGN akan mengoptimalkan infrastruktur jaringan Fiber Optic 160 Gbps untuk menunjang digitalisasi layanan gas. Layanan tambahan ini dalam rangka mendukung implementasi PP No.18 tahun 2020 dan Program Sapta PGN PGN Sayang Ibu, di mana PGN menargetkan 4 juta Sambunga Rumah tangy (SR) pada 2024 dengan investasi mandiri.
Layanan ini akan diperkenalkan PGN pada 2021 dan ditargetkan dapat menambah pelanggan sebanyak 50 ribu SR dengan investasi mandiri PGN. Target ini dalam upaya memperluas pengguna jargas rumah tangga.
"Digitalisasi yang sudah berkembang pesat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat mendorong PGN untuk menginisasi program jargas dengan layanan tambahan data dan smart meter," ujar Faris.
Faris pun meyebutkan sejumlah kelebihan menggunakan gas bumi sebagai bahan bakar rumah tangga. Dari sisi harga, gas bumi lebih ekonomis dan jaminan ketersediaan gas yang dapat mengalir 24 jam. Sehingga tidak perlu khawatir kehabisan gas karena gas bumi PGN terus mengalir normal lewat pipa.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Jika Bocor
Untuk pemasangan jaringan pipa, PGN sudah sesuai dengan standar dan dilakukan oleh entitas yang bersertifikasi. Demi kenyamanan pengguna, dilakukan pemeliharaan jaringan secara rutin dan dilengkapi dengan peralatan safety seperti sistem peringatan darurat (gas alarm system).
"PGN juga memberikan perlindungan jika terjadi kebakaran jaringan pipa gas rumah tangga," ujarnya.
Untuk diketahui, gas bumi untuk rumah tangga memiliki tekanan di bawah 100 milibar. Secara teknis, masuk ke dalam kategori gas bertekanan rendah. Massa jenis gas bumi juga lebih ringan daripada LPG.
Jika terjadi kebocoran, langkah pertama yang dilakukan adalah menutup keran gas. Lalu membuka jendela atau ventilasi, agar gas segera menguap di udara terbuka.
“Selain lebih ekonomis, gas bumi juga lebih aman. Apabila terjadi kebocoran pada pipa jargas, tidak akan menimbulkan ledakan, tetapi hanya akan memunculkan nyala api dan bisa ditangani dengan mudah,” tutup Faris.
Advertisement