Liputan6.com, Jakarta - Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko membantah tudingan ingin mengkudeta kursi Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono aias AHY. Moeldoko bahkan menyebut isu kudeta sebagai dagelan alias lucu-lucuan saja.
“Dibilangin mau jadi presiden lah, yang enggak-enggak aja itu, kerjaan gua setumpuk begini, ngurusi yang enggak aja. Janganlah membuat sesuatu, menurut saya kayak dagelan aja gitu, lucu-lucuan,” kata Moeldoko dalam konpers di kediamannya, Rabu (3/2/2021).
Advertisement
Moeldoko yang merupakan mantan Panglima TNI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY itu menyatakan, pertemuannya dengan sejumlah kader Demokrat hanyalah obrolan santai sembari minum kopi.
“Bingung juga saya, orang ngopi-ngopi kok bisa ramai begini, apalagi ada groginya apa sih urusannya ini. Saya ngopi aja. Beberapa kali di sini, dan di luarnya ya biasa. Dan saya ini siapa sih? Saya ini apa? Biasa-biasa saja,” tutur dia.
Moeldoko meminta pihak AHY tidak takut kehilangan kursi Ketum. “Di Demokrat ada Pak SBY ada putranya Mas AHY, apalagi kemarin dipilih secara aklamasi, kenapa mesti takut ya, kenapa mesti menanggapi seperti itu. Orang saya biasa-biasa saja,” katanya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dinamika Internal Parpol
Menurutnya, isu kudeta di Demokrat hanyalah dinamika politik internal parpol yang biasa terjadi.
“Jadi dinamika dalam parpol itu biasa, Dan LBP juga pernah cerita sama saya, saya juga dengan mereka-mereka, saya juga sama, tapi enggak ribut begini. Terus Moeldoko mau kudeta? Apaan yang mau dikudeta?,” ucapnya.
“Anggaplah begini ya, saya punya pasukan bersenjata anggaplah Panglima TNI pengen jadi Ketua Demokrat, emangnya gua bisa itu gua todong senjata ke DPP, ayo datang sini gua todongin senjata,” tambahnya.
Advertisement