Liputan6.com, Jakarta - Artikel soal studi yang menyebutkan orang-orang cenderung menyalahkan sistem mobil otonomos dan pabrikannya saat terjadi kecelakaan, paling populer di kanal Tekno Liputan6.com, Rabu (3/2/2021).
Lainnya, artikel tentang TikTok lakukan pemangkasan karyawan di India dan angka unduhan Telegram dan Signal kalahkan WhatsApp dan Messenger juga ikut populer.
Lebih lengkapnya simak berita berikut ini.
Baca Juga
Advertisement
1. Orang-Orang Cenderung Salahkan Sistem Mobil Otonomos ketika Terjadi Kecelakaan
Para ahli memperkirakan kendaraan atau mobil otonomos akan membuat jalanan lebih aman karena sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia.
Namun, untuk sampai ke tahap itu, mungkin masih perlu waktu hinggaa orang betul-betul memercayai mobil yang bisa mengemudi sendiri.
Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Risk Analysis itu menemukan, orang-orang cenderung lebih menyalahkan sistem mobil otonomos dan pabrikannya daripada pengemudi manusianya ketika terjadi kecelakaan.
2. Bukan Setop Beroperasi, TikTok Lakukan Pemangkasan Karyawan di India
TikTok menanggapi kabar hengkangnya perusahaan dari India. Sebelumnya, laporan Nikkei Asia menyebut TikTok menarik diri dari India, mengutip sumber yang mengaku dekat dengan perusahaan.
Kini dalam konfirmasi kepada The Verge, Rabu (3/2/2021), juru bicara TikTok mengatakan, TikTok memang melakukan pemangkasan karyawan di India, namun membantah detail laporan sebelumnya.
"Mengingat kurangnya umpan balik dari pemerintah tentang bagaimana menyelesaikan masalah (pemblokiran TikTok) dalam tujuh bulan ini, dengan kesedihan mendalam, kami telah memutuskan untuk mengurangi tenaga kerja kami di India," kata juru bicara Tiktok.
Advertisement
3. Riset: Unduhan Telegram dan Signal Meningkat, Kalahkan WhatsApp dan Messenger
Lima tahun terakhir, Facebook mendominasi bisnis aplikasi pesan dengan produk Facebook Messenger dan WhatsApp. WhatsApp dibeli Facebook pada 2014.
Selama itu pula, pemain lain seperti Telegram dan Signal dalam tahap biasa-biasa saja dan kalah jauh di belakang Messenger dan WhatsApp.
Namun semuanya berubah sepanjang beberapa bulan terakhir, terutama setelah WhatsApp mengumumkan update kebijakan privasinya.
(Ysl/Isk)