Update 4 Februari 2021: Dunia Catat 104 Juta Kasus COVID-19, Indonesia Tembus 1,1 Juta

Kasus COVID-19 di dunia mencapai 104 juta. 1,1 juta ada di Indonesia.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 04 Feb 2021, 11:15 WIB
Sejumlah orang beristirahat di samping tangki oksigen kosong saat menunggu toko isi ulang buka di Callao, Peru, Senin (25/1/2021). Di tengah pandemi COVID-19, beberapa orang mengatakan mereka telah antre sehari sebelumnya untuk menjadi yang pertama saat toko buka. (AP Photo/Martin Mejia)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di dunia telah mencapai 104 juta kasus. 1,1 juta kasus berada di Indonesia.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Rabu (4/2/2021), lima negara dengan kasus tertinggi adalah:

1. Amerika Serikat: 26,5 juta kasus

2. India: 10,7 juta kasus

3. Brasil: 9,3 juta kasus

4. Inggris: 3,88 juta kasus

5: Rusia: 3,85 juta kasus

Negara-negara Eropa masih mendominasi 10 besar. Kasus-kasus juga banyak tercatat di Amerika Selatan, seperti di Kolombia (2,1 juta), Argentina (1,9 juta), dan Peru (1,1 juta).

Posisi Indonesia kini berada di antara Peru dan Republik Ceko. Sementara, kasus di China baru tembus 100 ribu.

Program vaksinasi untuk melawan COVID-19 masih terus digencarkan di dunia. Kazakhstan dan Bolivia baru memulainya pada awal bulan ini menggunakan vaksin Sputnik V dari Rusia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Load More

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


China Kirim 10 Juta Vaksin COVID-19 Melalui COVAX WHO

Staf medis China bereaksi ketika tim WHO pergi usai kunjungan mereka ke Rumah Sakit Provinsi Hubei di Wuhan, provinsi Hubei, China tengah untuk mulai mencari petunjuk tentang asal-usul pandemi virus corona COVID-19 pada Jumat, 29 Januari 2021 (AP / Ng Han Guan).

China mengirim 10 juta vaksin COVID-19 untuk negara-negara berkembang melalui fasilitas COVAX dari WHO. Ini merupakan bagian dari diplomasi vaksin dan bisnis dari China. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, berkata negaranya merespons permintaan dari WHO mengingat negara-negara berkembang berupaya mengisi kembali stok mereka yang diprediksi bakal habis pada Maret mendatang.   

AP News melaporkan, Kamis (4/2/2021), Wang Wenbin tidak menjelaskan vaksin jenis apa yang diberikan ke COVAX, atau apakah vaksin itu bersifat donasi. 

Di China, baru vaksin Sinopharm yang mendapat izin pemakaian umum. Meski begitu, Sinovac dan Sinopharm sudah mendapat penggunaan darurat di banyak negara.

Indonesia juga memakai Sinovac dan 11 juta dosis vaksin tambahan baru tiba pada 2 Februari 2021. Sementara, Turki sepakat untuk mendapatkan 50 juta dosis vaksin Sinovac.


Infografis COVID-19:

Infografis 3 Keajaiban Cuci Tangan Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya