Kapitalisasi Pasar Saham BRIS Capai Rp 112,8 Triliun

Harga saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sudah naik hingga 5 kali lipat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Feb 2021, 12:29 WIB
Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan kode saham BRIS resmi diperkenalkan pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/2/2021).

Setelah dikenalkan, emiten dengan kode saham BRIS ini tercatat meraih kinerja positif, salah satunya dengan kenaikan harga saham per lembar hingga 5 kali lipat. 

"Harga saham BRIS pada saat IPO (Initial Public Offering) itu sebesar Rp 510, sedangkan per tanggal 3 Februari 2021 kemarin, harga di bursa mencapai Rp 2.750. Artinya, harga saham ini naik sekitar 5 kali lipat dibanding saat IPO," ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi dalam Index Debut PT BSI. 

Selain itu, Hery mengungkapkan kapitalisasi pasar BRIS naik dari yang saat IPO hanya sebesar Rp 4,96 triliun menjadi Rp 112,8 triliun per 3 Februari 2021.

Hery menambahkan, BSI akan menjadi bank peringkat ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset. Sebagai bank hasil penggabungan, per Desember 2020 lalu, BRIS memiliki total aset sebesar Rp 240 triliun, total pembiayaan sebesar Rp 157 triliun, total dana pihak ketiga mencapai Rp 210 triliun serta total modal inti sebesar Rp 22,60 triliun.

"Bank syariah Indonesia juga memiliki lebih dari 1.200 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan kurang lebih 20.000 karyawan," kata dia.

 

Reporter: Athika Rahma

Load More

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


BSI Bakal Jadikan RI Pusat Keuangan Syariah Dunia

Nasabah menunggu di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Oleh karena itu, kehadiran bank ini sangat penting bagi perjalanan Indonesia dalam mewujudkan cita-cita menjadi barometer ekonomi syariah di dunia.

"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden dan Wakil Presiden waktu itu, bahwa BSI diibaratkan seperti bayi raksasa yang baru lahir dilahirkan dari 3 bank himbara," kata Hery. 

Dalam membawa Indonesia menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah, hadirnya bank syariah Indonesia dinilai lebih dari sekedar aksi korporasi. "Namun juga sebagai wujud pemerintah untuk memajukan ekonomi syariah dan langkah strategis salah satu pusat keuangan syariah di dunia," tandasnya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya